Menhub Minta Operator Ojek Online Berbisnis dengan Hati

Menteri Perhubungan minta operator ojek online menyejahterakan pengemudi daripada mementingkan pasar.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 28 Mar 2018, 13:58 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 13:58 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan meminta operator ojek online tidak hanya mementingkan penguasaan pasar. Permintaan ini terkait unjuk rasa ribuan pengemudi ojek online pada Senin 26 Maret lalu.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Rabu (28/3/2018), ruas jalan di depan Istana Merdeka hingga Jalan Merdeka Timur, menghijau, sejak Senin pagi.

Ribuan pengemudi ojek online berjalan kaki demi menyampaikan aspirasi ke presiden terkait tarif yang masih rendah. Sayangnya aksi unjuk rasa diwarnai intimidasi terhadap dua pengojek online yang kedapatan tengah mengantar order.

Lima perwakilan massa akhirnya diterima Presiden Joko Widodo. Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta operator tidak hanya mengejar penguasaan pasar.

"Saya menghimbau operator melakukan kegiatan dengan hati. Kalau kegiatan hanya memikirkan market share yang besar maka yang dirugikan adalah driver. Kita kasihan sekali. Mereka hidup sehari-hari dari ojek online," tambah Budi Karya Sumadi.

Dalam beberapa tahun, jumlah pengemudi ojek online dari tiga operator telah mencapai lebih dari 400 ribu driver dam tersebar di sejumlah kota. Rencananya pertemuan Kemenhub, Kemenkoinfo, operator, dan pengemudi ojek online berlangsung Rabu sore di kantor staff kepresidenan.

Saat ini tarif bawah ojek online sebesar Rp 1.600 per kilometer sementara pengemudi menuntut tarif sebesar Rp 4.000 per kilometer.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya