Wakil Ketum PAN: Puisi Sukmawati Berpotensi Timbulkan Konflik

Wakil Ketua Umum PAN menilai puisi itu menyakitkan umat Islam dan berpotensi menimbulkan konflik.

oleh Merdeka.com diperbarui 04 Apr 2018, 02:17 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 02:17 WIB
Wakil Ketua DPR: Penyelundupan Narkoba di Perbatasan Jadi Tantangan Kepala BBN yang Baru
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan berharap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru dapat meningkatkan kinerja BNN.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umun Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan turut mengomentari puisi Sukmawati dalam acara 29 tahun Anne Avantie di Indonesia Fashion Week 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta. Menurutnya puisi itu menyakitkan umat Islam dan berpotensi menimbulkan konflik.

"Kalau Bu Sukmawati sekali lagi, sebetulnya intinya kaitan dengan puisi itu sangat menyakitkan umat muslim kemungkinan untuk potensi konfliknya akan bisa terjadi lagi," kata Taufik Di Kompleks Parelmen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Taufik menuturkan sebagai umat Islam dia merasa tersinggung atas puisi Sukmawati tersebut. Sebab apa yang ucapkan oleh anak dari Presiden Soekarno itu termasuk salah satu yang fundamental.

"Siapa pun yang umat muslim pasti tersinggung karena ini sudah menyangkut hal yang sangat fundamental, hal yang sangat menyentuh pada syariah penganut masing masing agama. Janganlah kita menyentuh ke proses SARA," ungkap.

Wakil Ketua DPR itu menegaskan, saat ini semua pihak harus menjaga kebhinekaan Indonesia. Dia berharap masalah puisi Sukmawatidapat diakhiri dengan permohonan maaf.

"Ya kalau semakin cepat minta maaf, jadi salah satu jalan terbaik," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

Banyak Laporan

Sukmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Sementara Politikus PAN Muslim Ayub mengaku sangat terpukul dengan bait puisi dari Sukmawati Soekarnoputri. Dia mengungkapkan banyak menerima laporan warga bahwa ucapan Sukma sama dengan penistaan agama yang dilakukan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias (Ahok).

"Kita tidak tahu apa yg terjadi dengan perkataannya. Ini daerah-daerah sudah ribut ini. Saya sudah beberapa kali ditelepon di daerah. 'Kenapa Ahok dikategorikan penghinaan agama? Ini sebenernya Ahok dengan ini (puisi Sukma) tidak jauh beda tipis ini'," kata Muslim di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4).

Meski begitu, anggota Komisi III DPR itu tidak mau memperkeruh suasana. Dia pun menganggap hal ini sebagai salah satu pendangkalan karena Sukma tidak mengerti syariat atau akidah.

"Kita anggap saja pendangkalan, akidahnya kurang. Perkataan dia ini, kalau bisa dia minta maaf ke umat Islam, selesai. Jangan kita buat seolah pembenaran dengan kata dia," ujarnya.

"Kalau dia minta maaf, karena ada kekhilafan, kita sebagai umat Islam bisa merasakan itu. Apalagi dia muslim. Saya rasa dia tak tersengaja menyampaikan itu. Dia tidak tahu dampak yg disampaikannya itu," ungkapnya.

Muslim mengimbau ucapan Sukma tidak dianggap sebagai ucapan politis jelang Pemilu 2019. Karena itu, ia berharap anak dari Presiden Soekarno ini segera meminta maaf supaya susana tidak semakin keruh.

"Jangan kaitkan dengan persoalan politik dengan perkataan dia ini. Betul tahunnya politik, dia menyampaikan itu berkaitan dng politik, jangan. Ini salah. Dia minta maaf. Selesai masalah," ucapnya.

Sebelumnya, puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri menjadi polemik. Bait puisi yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, digelar diJakarta Convention Center (JCC), Kamis (29/3) kemarin itu ada menyinggung soal adzan dan cadar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya