Wakil Ketua DPR: Sukmawati Soekarnoputri Sebaiknya Minta Maaf

Politisi PAN ini menilai puisi Sukmawati menyentuh aspek syariah penganut agama.

oleh Ika Defianti diperbarui 03 Apr 2018, 18:41 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 18:41 WIB
sukmawati-140117c.jpg
Sukmawati Soekarnoputri

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai seharusnya Sukmawati Soekarnoputri segera meminta maaf kepada publik. Hal itu terkait puisinya yang menyinggung soal adzan dan cadar.

"Iya kalau semakin cepat minta maaf, jadi salah satu jalan terbaik," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

Politisi PAN ini menilai puisi Sukmawati menyentuh aspek syariah penganut agama. Ia berpendapat, puisi tersebut dapat menimbulkan kegaduhan.

"Siapapun yang muslim pasti tersinggung karena ini sudah menyangkut hal yang sangat fundamental. Janganlah kita menyentuh proses SARA," kata Taufik.

Ironisnya, menurut Taufik, saat ini stabilitas Indonesia sudah relatif kondusif. Taufik berharap tindakan semacam itu tidak terulang.

Dia mengimbau masyarakat tetap menjaga stabilitas kebhinekaan di Indonesia. Dengan begitu, suasana tidak memanas karena isu SARA.

"Apakah itu menyangkut masalah puisi atas nama kesenian ataupun atas nama budaya. Yang penting harus menjaga stabilitas kebhinekaan," ucapnya.

Puisi yang Jadi Polemik

Dewan: Hentikan Stigma Anti Toleransi Sesama Anak Bangsa
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengajak semua pihak untuk menghentikan stigma anti toleransi sesama anak bangsa.

Sebelumnya, puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri menjadi polemik. Bait puisi yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, digelar diJakarta Convention Center (JCC), Kamis (29/3) kemarin itu ada menyinggung soal azan dan cadar.

Berikut isi lengkap puisi 'Ibu Indonesia'yang dibacakan Sukmawati:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu, sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus wujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah Ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan azanmu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat-ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia

Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya