Diprotes Media Rusia karena Kritik Putin, Ini Respons Tsamara Amany

Tsamara menilai Fadli Zon memiliki hak apabila mengagumi sosok Vladimir Putin.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2018, 19:25 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 19:25 WIB
[Bintang] 6 Kicauan Tsamara Amany yang Ngena di Hati Banget
Baca kicauan Tsamara Amany bikin kamu jadi paham sama dunia politik. (Foto: Instagram/@tsamaradki)

Liputan6.com, Jakarta - Media asal Rusia RBTH mengkritisi pernyataan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai contoh pemimpin dunia yang buruk.

Pernyataan itu merupakan buntut dari 'perang' antara Tsamara dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon soal kicauan Indonesia butuh sosok pemimpin Vladimir Putin.

Menjawab kritikan media rusia tersebut, Tsamara mengatakan pernyataannya berkaitan dengan twit Fadli Zon. Dia menilai Fadli Zon memiliki hak apabila mengagumi sosok Vladimir Putin. Namun, dia menyebutkan sosok seperti Putin tak layak apabila menjadi pemimpin di Indonesia.

"Tentu saja Fadli Zon berhak untuk mengagumi Putin. Tapi saya juga wajib mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa pemimpin seperti Putin bukanlah pemimpin yang layak bagi Indonesia yang saat ini berkomitmen memperjuangkan demokrasi dan memerangi korupsi," kata Tsamara melalui keterangan tertulis, Jumat (6/4/2018).

Menurut Tsamara, dirinya melontarkan kritik bukan berarti kemudian dianggap anti terhadap rakyat Russia yang memiliki peradaban luar biasa.

"Ini sama saja ketika kita mengkritik Donald Trump dan cara-caranya memenangkan pemilu dengan menggunakan politik identitas, bukan berarti saya membenci rakyat Amerika Serikat," ujarnya.

Kualitas Putin Diktator

Tsamara Amany Ajak Generasi Muda Bijak Gunakan Medsos 2
Doc: Liputan6.com/Perwira Sakti

Tsamara menyebut kualitas Putin yang diktator, otoriter, dan membiarkan korupsi terorganisasi sudah banyak dikemukakan media dan lembaga-lembaga riset ternama di negara-negara demokratis dunia.

"Saya hanya merujuk pada analisis-analisis tersebut. Misalnya, survei The Economist tahun 2017 masih menempatkan Rusia sebagai negara dengan rezim otoritarian," ujar Tsamara Amany. 

 

Reporter: Rizky Andwika

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya