PM Inggris Keir Starmer: Perencanaan Militer untuk Perdamaian Ukraina Akan Dimulai

Para pemimpin militer dari sejumlah negara akan bertemu di London untuk menyusun rencana guna mendukung kesepakatan damai dan menjamin keamanan Ukraina di masa depan.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 16 Mar 2025, 13:04 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2025, 13:04 WIB
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) berjabat tangan selama pertemuan di 10 Downing Street di London, Sabtu (1/3/2025).
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) berjabat tangan selama pertemuan di 10 Downing Street di London, Sabtu (1/3/2025). (Dok. Peter Nicholls/Pool Photo via AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan, perencanaan militer untuk melindungi potensi gencatan senjata Ukraina sedang bergerak ke "tahap operasional".

Hal ini terjadi setelah pertemuan virtual dengan 29 pemimpin dunia lainnya, dikutip dari laman BBC, Minggu (16/3/2025).

Para pemimpin militer akan bertemu di London pada Kamis mendatang untuk menyusun rencana yang kuat dan kokoh guna mendukung kesepakatan damai dan menjamin keamanan Ukraina di masa depan.

Pertemuan tersebut menyusul Ukraina yang menyetujui gencatan senjata selama 30 hari setelah perundingan dengan AS.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia setuju dengan gagasan tersebut, tetapi menetapkan sejumlah prasyarat untuk perdamaian.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang bergabung dalam pertemuan Sabtu (15/3) mengatakan bahwa "tekanan aktif diperlukan, bukan hanya perundingan".

"Dunia harus memahami bahwa Rusia adalah satu-satunya hambatan yang mencegah perdamaian," katanya.

"Jalan menuju perdamaian harus dimulai tanpa syarat. Jika Rusia tidak menginginkan ini, maka tekanan kuat harus diterapkan sampai mereka menginginkannya. Moskow mengerti satu bahasa," kata Zelenskyy.

Ia mendesak negara-negara Eropa untuk memproduksi senjata mereka sendiri sesegera mungkin dan berbicara dengan AS dan Presiden Donald Trump untuk mencapai kesepakatan lebih cepat melalui "sanksi penuh, tekanan kuat, dan memaksa Rusia untuk berdamai".

Dalam pidato setelah panggilan video, Keir mengatakan bahwa dunia membutuhkan tindakan bukan kata-kata dan syarat kosong.

 

Promosi 1

Perbedaan Pendapat

Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy adu mulut di Ruang Oval, Gedung Putih pada Jumat (28/2/2025), saat membahas perang Ukraina-Rusia. (AP)
Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy adu mulut di Ruang Oval, Gedung Putih pada Jumat (28/2/2025), saat membahas perang Ukraina-Rusia. (AP)... Selengkapnya

Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan bahwa ada keraguan dan penundaan Kremlin atas usulan gencatan senjata dan serangannya yang terus-menerus terhadap Ukraina bertentangan sepenuhnya dengan keinginan Presiden Putin untuk perdamaian.

Para pemimpin sepakat, jika Putin menolak gencatan senjata segera dan tanpa syarat mereka perlu meningkatkan tekanan untuk meyakinkannya untuk datang ke meja perundingan, kata Keir.

"Untuk mewujudkannya, kami akan mempercepat dukungan militer kami, memperketat sanksi kami terhadap pendapatan Rusia, dan terus mengeksplorasi semua jalur yang sah untuk memastikan bahwa Rusia membayar kerusakan yang telah dilakukannya terhadap Ukraina," bunyi pernyataan itu.

Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa ia mendukung gagasan gencatan senjata, tetapi menambahkan "ada nuansa" dan mengajukan daftar pertanyaan tentang rincian, termasuk apakah gencatan senjata akan memungkinkan Ukraina untuk mempersenjatai kembali dan siapa yang akan mengawasinya.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya