Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan, perencanaan militer untuk melindungi potensi gencatan senjata Ukraina sedang bergerak ke "tahap operasional".
Hal ini terjadi setelah pertemuan virtual dengan 29 pemimpin dunia lainnya, dikutip dari laman BBC, Minggu (16/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Para pemimpin militer akan bertemu di London pada Kamis mendatang untuk menyusun rencana yang kuat dan kokoh guna mendukung kesepakatan damai dan menjamin keamanan Ukraina di masa depan.
Advertisement
Pertemuan tersebut menyusul Ukraina yang menyetujui gencatan senjata selama 30 hari setelah perundingan dengan AS.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia setuju dengan gagasan tersebut, tetapi menetapkan sejumlah prasyarat untuk perdamaian.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang bergabung dalam pertemuan Sabtu (15/3) mengatakan bahwa "tekanan aktif diperlukan, bukan hanya perundingan".
"Dunia harus memahami bahwa Rusia adalah satu-satunya hambatan yang mencegah perdamaian," katanya.
"Jalan menuju perdamaian harus dimulai tanpa syarat. Jika Rusia tidak menginginkan ini, maka tekanan kuat harus diterapkan sampai mereka menginginkannya. Moskow mengerti satu bahasa," kata Zelenskyy.
Ia mendesak negara-negara Eropa untuk memproduksi senjata mereka sendiri sesegera mungkin dan berbicara dengan AS dan Presiden Donald Trump untuk mencapai kesepakatan lebih cepat melalui "sanksi penuh, tekanan kuat, dan memaksa Rusia untuk berdamai".
Dalam pidato setelah panggilan video, Keir mengatakan bahwa dunia membutuhkan tindakan bukan kata-kata dan syarat kosong.
Perbedaan Pendapat
Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan bahwa ada keraguan dan penundaan Kremlin atas usulan gencatan senjata dan serangannya yang terus-menerus terhadap Ukraina bertentangan sepenuhnya dengan keinginan Presiden Putin untuk perdamaian.
Para pemimpin sepakat, jika Putin menolak gencatan senjata segera dan tanpa syarat mereka perlu meningkatkan tekanan untuk meyakinkannya untuk datang ke meja perundingan, kata Keir.
"Untuk mewujudkannya, kami akan mempercepat dukungan militer kami, memperketat sanksi kami terhadap pendapatan Rusia, dan terus mengeksplorasi semua jalur yang sah untuk memastikan bahwa Rusia membayar kerusakan yang telah dilakukannya terhadap Ukraina," bunyi pernyataan itu.
Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa ia mendukung gagasan gencatan senjata, tetapi menambahkan "ada nuansa" dan mengajukan daftar pertanyaan tentang rincian, termasuk apakah gencatan senjata akan memungkinkan Ukraina untuk mempersenjatai kembali dan siapa yang akan mengawasinya.
Advertisement
