Liputan6.com, Surabaya - Proses evakuasi lokomotif Kereta Api Sancaka jurusan Surabaya-Yogyakarta masih terus dilakukan. Sejauh ini delapan gerbong sudah dievakuasi dan ditarik ke Stasiun Sragen. Sementara pengemudi truk tronton sudah diamankan dan dalam pemeriksaan intensif di kantor polisi.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Sabtu (7/4/2018), sekitar 100 pekerja dari PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) masih bekerja keras mengevakuasi empat gerbong dan lokomotif Kereta Api Sancaka yang masih berada di lokasi kecelakaan.
PT KAI menerjunkan satu unit kereta crane dan dua alat berat untuk membantu dan mempersingkat waktu evakuasi. Rencananya, target hari ini adalah pembersihan ruas jalu kereta api agar dapat kembali difungsikan dan jadwal kereta api kembali normal.
Advertisement
Sementara, kondisi truk tronton pengangkut bantalan rel yang tak berbentuk lagi masih berada di lokasi. Begitu pula dengan bangkai mobil minibus yang menjadi korban kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Sambirejo, Mantingan.
Sejauh ini sopir truk masih dimintai keterangan polisi untuk mengungkap penyebab kecelakaan.
"Kecelakaan diduga berawal dari mogoknya truk tronton di perlintasan kereta api tanpa palang pintu," kata Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu.
KA Sancaka jurusan Yogyakarta-Surabaya, Jumat 6 April malam, menabrak truk tronton dan satu minibus di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi. Benturan keras menyebabkan truk dan minibus hancur tak berbentuk. Sementara lokomotif kereta terguling keluar rel.
Masinis KA Sancaka tewas di lokasi kejadian. Sementara asisten masinis terluka parah dan di evakuasi ke Rumah Sakit Dokter Seodono Madiun.