Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, mantan Kepala BIN Jenderal Purnwirawan Hendropriyono menceritakan awal pertemuannya dengan dr Terawan.
Kala itu, tepatnya pada 2014 silam, pensiunan Jenderal ini pernah diserang sakit kepala yang berkepanjangan. Hendro pun mendatangi dr Terawan. Hanya 45 menit pengobatan, dia mengaku dirinya langsung bugar dan tak lagi merasakan sakit kepala.
Meski sejumlah pasien yang mengalami stroke sembuh lewat tangan dinginnya, ahli Intervensi Radiologi lulusan Universitas Gajah Mada ini dipecat sementara dari profesinya selama 12 bulan.
Advertisement
Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto itu dianggap melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki).
Yakni pasal 3 ayat 17, pasal 4 tentang memuji diri, pasal 6 tentang bijak dalam menemukan temuan baru dan pasal 18 tentang menjunjung tinggi kesejawatan.
Sementara itu, polemik penderekan mobil aktivis Ratna Sarumpaet oleh petugas Dishub DKI, kini berbuntut panjang. Ratna mensomasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Salah satu isi somasinya berbunyi, meminta petugas Dishub yang bukan dari bagian hukum meminta maaf secara terbuka kepadanya karena dianggap melanggar undang-undang.
Atas somasi tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pun angkat bicara. Dia minta Ratna mengurungkan niatnya.
Lantas, apa tanggapa Ratna Sarumpaet atas saran Sandiaga?
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:
1. Hendropriyono: Terawan Sembuhkan Kami, Masa Bodoh soal Akademik
Jenderal Purnawirawan Angkatan Darat Hendropriyono ini bercerita bagaimana dokter Terawan yang kini menjabat Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat menyelamatkan dirinya dari ancaman stroke.
"Sekarang saya bisa lari, angkat besi, saya masih joging sama cucu. Kalau enggak saya udah tepar," dia menuturkan.
Bukan tanpa alasan Hendro memilih berobat langsung ke dokter Terawan saat sakit kepala menderanya. Dia mengatakan, beberapa kali dirinya mengantar pejabat negara ke dokter militer tersebut saat stroke menyerang.
Pengalaman pertamanya adalah saat mantan Mensesneg Moerdiono bertandang ke kediaman salah seorang mantan Wakil Presiden RI. Moerdiono saat itu menemukan mantan pejabat itu terjatuh di kamar mandi. Moerdiono saat itu langsung menelepon Hendropriyono.
"Dro, saya ketemu mantan bos kita, saya bawa lari ke RSPAD. Saya di sana kenal seorang dokter, Terawan, tapi pengobatannya masih belum diakui," kisah Hendro.
Namun dia terkejut, mantan Wakil Presiden yang tidak ingin diungkap namanya, sudah bisa tertawa lepas.
2. Nasib Terawan Tertawan
Surat rekomendasi pemecatan kepada Mayjen dokter Terawan Agus Putranto tersebar. Menyebut Terawan dipecat sementara dari profesinya selama 12 bulan. Mulai 26 Februari 2018 sampai 25 Februari 2019.
Sidang etik menyebut Terawan membuat banyak pelanggaran. Dua di antaranya dugaan menarik bayaran dalam jumlah besar. Terakhir, Terawan dianggap menjanjikan kesembuhan pada pasien setelah menjalani tindakan cuci otak.
Sebenarnya terapi apa yang dilakukan dr Terawan hingga kini pengobatannya dianggap telah melanggar kode etik kedokteran?
Ahli Intervensi Radiologi lulusan Universitas Gajah Mada, ini memodifikasi metode digital subtracion angiography (DSA).
Mulanya, dokter Terawan akan meneliti terlebih dahulu hasil CT scan dan magnetic resonance imaging (MRI) milik pasien. Kemudian melalui mesin pemindai pembuluh darah tiga dimensi DSA, ahli radiologi itu bisa menindak cepat pasien stroke.
3. Ratna Sarumpaet ke Sandi: Jangan Komentar Kalau Enggak Tahu Persoalan
Aktivis Ratna Sarumpaet bereaksi keras terhadap tanggapan Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno, di kasus penderekan mobilnya. Sandi sempat meminta Ratna mengurungkan niat melayangkan somasi ke Dinas Perhubungan DKI.
"Dalam asumsi beliau menganggap, terus-menerus bahwa saya salah. Justru ini menurut saya, kalau enggak tahu persoalan jangan berkomentar," kata Ratna di Jakarta, Senin (9/4/2018).
Ia menegaskan pengajuan somasi merupakan haknya. Ratna menolak menerima saran Sandiaga.