Massa F-PKS Desak Polda Metro Tuntaskan Kasus Fadli Zon dan Fahri Hamzah

Dalam surat pemberitahuan kepada Polda Metro, ada sekitar 100 orang yang akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk mendesak pengusutan kasus Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2018, 11:51 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 11:51 WIB
Surat Pengunduran Diri Setya Novanto di Rapat Paripurna
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (kiri), Fadli Zon (tengah) dan Fahri Hamzah saat memimpin rapat Paripurna ke 14 di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Senin (11/12). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Massa dari Front Penegak Keadilan Sosial (F-PKS) berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Polda Metro Jaya. Aksi tersebut untuk menyikapi belum tuntasnya penanganan kasus Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono. "Iya kemarin kami sudah dapat pemberitahuan itu. Kami cek dan tunggu," ujar Argo, Jumat (27/4/2018).

Dalam surat pemberitahuan, kata Argo, akan ada lebih kurang 100 orang yang mendatangi Polda Metro Jaya. Guna antisipasi, polisi berencana akan menurunkan 100 personel atau satu kompi pasukan untuk mengamankan aksi terkait kasus Fadli Zon dan Fahri Hamzah ini.

"Sudah siapkan antisipasi. Satu kompi saja," kata Argo.

Dalam aksi ini, massa mendesak agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus yang menjerat Fahri Hamzah dan Fadli Zon prihal dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks.

"Mereka juga ingin ada audiensi kami untuk meminta penjelasan terkait perkembangan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoax Laporan Polisi Nomor LP/1336/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus," ucap Argo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Retweet

Fahri Hamzah
Kritik Rakyat ke DPR Tidak Ada Batasnya

Seperti diberitakan sebelumnya, Fahri Hamzah dan Fadli Zon me-retweet akun Twitter @jawapos yang berisi, 'Ketua MCA adalah Ahoker. Jadi maling teriak maling dan ngaku Muslim segala. Ayok @DivHumas_Polri selesaikan barang ini. Jangan mau merusak nama Polri dengan menyerang identitas agama'.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya