4 Fakta di Balik Tergelincirnya Pesawat Lion Air di Bandara Gorontalo

Tergelincirnya roda pesawat Lion Aii dengan nomor registrasi PK-LOO ini terjadi sesaat setelah mendarat. Kondisi cuaca tengah diguyur hujan deras.

oleh Maria Flora diperbarui 01 Mei 2018, 10:23 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2018, 10:23 WIB
Pesawat Lion Air Tergelincir di Gorontalo Belum Dievakuasi, 14 Jadwal Penerbangan Dibatalkan
Bandara Djalaludin Gorontalo direncanakan akan ditutup hingga Rabu, 2 April 2018, pukul 07.00 Wita, untuk mempermudah evakuasi pesawat Lion Air yang tergelincir. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Lion Air memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tergelincirnya pesawat bernomor JT 892 di Bandara Djalaluddin, Gorontalo, Minggu, 29 April 2018.

Hal ini diungkapkan Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang saat dihubungi Liputan6.com, kemarin malam.

"Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dengan keadaan selamat. Dan saat ini sudah berada di ruang terminal bandar udara untuk mendapatkan layanan terbaik," ujar Danang.

Dia menambahkan, tergelincirnya roda pesawat Boeing 737-800NG dengan nomor registrasi PK-LOO ini terjadi sesaat setelah mendarat. Kondisi bandara kala itu tengah diguyur hujan deras.

Dalam penerbangan itu, pesawat Lion Air tengah mengangkut 174 penumpang dan tujuh kru pesawat dengan tujuan Gorontalo. Sebelum mendarat di Bandar Udara Djalaludin, si burung besi lepas landas dari Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pukul 17.29 WITA.

Berikut empat fakta tergelincirnya Pesawat Lion Air di runway Bandara Djalaluddin yang dirangkum , Selasa (1/5/2018):

1. Roda Pesawat Patah

Lion Air Tergelincir di Bandara Djalaludin Gorontalo. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Lion Air Tergelincir di Bandara Djalaludin Gorontalo. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Dalam beberapa foto yang diterima Liputan6.com, terlihat roda depan Pesawat Lion Air dalam kondisi patah. Usai tergelincir, badan pesawat berada di bahu landasan pacu.

"Pesawat berada di rerumputan di samping landasan pacu, roda pendaratan depan patah, sementara sayap tidak patah," jelas Kepala Bandara Djalaludin Power Silaholo.

Dia menambahkan, saat Lion Air melakukan pendaratan, cuaca di lokasi memang tidak bersahabat. Namun, dia menolak memberi tanggapan terkait adanya dugaan kelalaian oleh pilot dengan memaksakan mendarat di saat hujan turun deras.

Power menegaskan, terkait adanya unsur pemaksaan atau tidak, dia menyerahkan semua hasil penyelidikan pada tim KNKT.

 

2. Penumpang Shock dan Panik

Lion Air
Pesawat Lion Air tergelincir. (Liputan6.com/Andri Arnold)

Meski tidak jatuh korban, dampak tergelincirnya Pesawat Lion Air JT 892 dengan rute penerbangan Ujung Pandang-Gorontalo ini membuat penumpang shock. 

Akibat insiden tersebut, mereka mengaku mual bahkan ada sejumlah penumpang yang pingsan.

Menurut kesaksian salah satu penumpang Lion Air, sebelum akhirnya pesawat mendarat darurat, mereka dilanda kepanikan saat si burung besi yang ditumpanginya keluar landasan dengan bodi pesawat yang menyentuh aspal landasan Bandara Djalaluddin Gorontalo.

Diceritakan pula, saat Lion Air JT 892 dengan rute Ujung Pandang-Gorontalo ini masuk wilayah udara Gorontalo, terjadi hujan deras dan kabut tebal.

Dari awak pesawat, tidak ada pemberitahuan apa pun, baik terkait cuaca maupun yang lainnya. Saat mau mendarat pesawat bahkan sempat terbang kembali.

"Tiba-tiba dia landing itu dia paksa. Saya kaget sayapnya sudah di tanah," ujar penumpang pesawat Hamzah.

 

3. Roda Depan Patah

Roda pendaratan bagian depan pesawat Lion Air yang tergelincir di Bandar Udara Jalaludin Gorontalo patah. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Roda pendaratan bagian depan pesawat Lion Air yang tergelincir di Bandar Udara Jalaludin Gorontalo patah. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Terkait peristiwa ini, pesawat Lion Air yang dipiloti Capten Djoko Sigit mengalami patah sayap. Namun belum diketahui pasti sayap sebelah mana yang patah. Selain itu, roda depan pesawat pun patah.

Sementara itu, Kepala Bandara Djalaludin Power Silaholo memastikan bagian sayap pesawat dalam kondisi tak patah.

"Pesawat berada di rerumputan di samping landasan pacu, roda pendaratan depan patah dan sayap tidak patah," jelasnya.

Kronologi mengapa roda depan pesawat patah, sang pilot berusaha mengembalikan pesawat ke runway. Namun, diperkirakan tidak mampu akhirnya membuat bagian roda di bagian depan patah.

Saat tergelincir, dua engine sisi kanan dan kiri langsung menyentuh tanah.

Saat mengetahui insiden itu, para petugas Bandara Djalaluddin Gorontalo segera mengvakuasi para penumpang.

Insiden tergelincirnya Lion Air kini sudah dilaporkan ke Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). 

 

4. Bandara Gorontalo Ditutup

Penumpang di Bandara Djalaludin Gorontalo
Penumpang di Bandara Djalaludin Gorontalo (Liputan6.com/ Andri Arnold)

Tergelincirnya Pesawat Lion Air JT 892 di runway Bandara Djalaluddin Gorontalo tidak hanya berdampak pada 174 penumpang dan tujuh orang kru yang menjadi korban.

Mereka yang telah memesan tiket jauh-jauh hari pun telantar, usai mendengar kabar Pesawat Lion Air mendarat darurat di landasan pacu. Tidak sedikit yang mengembalikan tiket.

Karena kurang lebih selama 16 jam usai pesawat tergelincir, petugas Bandara Djalaluddin akan bekerja untuk mengevakusi penumpang dan badan pesawat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya