Liputan6.com, Gorontalo - Kepala Bandara Djalaludin Gorontalo, Power Silaholo memastikan proses penyelidikan penyebab tergelincirnya pesawat Lion Air JT 892 akan diserahkan sepenuhnya ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dari hasil penyelidikan akan diperoleh gambaran yang jelas penyebab insiden tersebut.
Ia menolak memberikan tanggapan soal adanya dugaan bahwa pilot memaksakan diri untuk mendaratkan pesawat saat cuaca di sekitar bandara tengah hujan deras.
"Maksa atau enggak, saya tidak bisa sampaikan, itu nanti tim (KNKT) yang menyelidiki itu," kata Power Silaholo di Bandara Djalaludin Gorontalo, Minggu 29 April 2018.
Advertisement
Dirinya mengungkapkan kondisi cuaca di Gorontalo pada Minggu sore memang jelek. Namun ia tidak dapat memastikan apakah saat pesawat landing kondisi cuaca juga buruk.
"Nanti KNKT yang akan menyampaikan itu,"Â tegas dia.
Secara umum menurutnya bandara dalam kondisi ready sedangkan jarak pandang berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG juga sejauh 6 kilometer. "Dari penjelasan pilotnya juga dia mengaku mampu untuk mendarat," ungkap Power.
Â
Kronologi
Terkait dengan kronologis tergelincirnya pesawat, ia menceritakan bahwa insiden terjadi pada pukul 18.35 WITA.
"Itu pesawat waktu touch down langsung di rumput, kiri sisi runway 27," ungkap Power.
Pilot, sambungnya, sempat berusaha mengembalikan pesawat ke runway namun diperkirakan tidak mampu akhirnya membuat bagian roda dibagian depan patah. Saat mengetahui insiden itu, para petugas bandara kemudian berusaha untuk melakukan evakuasi terhadap para penumpang
"Dua engine bagian sisi kanan dan kiri kena tanah," ujarnya.
Power menyatakan, insiden itu sudah dilaporkan ke Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, KNKT, dan berkoordinasi dengan otoritas Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement