Mendikbud: Hardiknas Momen Penguatan Karakter dan Literasi

Di momen peringatan Hardiknas, Mendikbud Muhadjir Effendy juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 13:04 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 13:04 WIB
Mendikbud Dialog Dengan MUI
Mendikbud Muhadjir Effendy memberi keterangan pada Rapat Pleno ke-19 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (23/8). Selain rapat juga dilakukan Dialog Kebijakan Pendidikan Nasional dan Kepentingan Umat Islam. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneladani sosok Ki Hadjar Dewantara. Dia pun berpesan pada seluruh elemen bangsa untuk merefleksikan diri terhadap usaha-usaha yang telah diperjuangkan demi menguatkan pendidikan dan kebudayaan.

Lebih lanjut, Muhadjir juga menyampaikan tiga jalur pendidikan, yakni jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Ketiga jalur pendidikan tersebut diposisikan setara dan saling melengkapi.

"Masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih jalur pendidikan, dan pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut," kata Muhadjir, pada upacara bendera peringatan Hardiknas 2018, di Halaman Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (2/5/2018), seperti dikutip dari Antara.

Bicara soal kebudayaan, menurut Mendikbud, Indonesia adalah negara yang kaya raya dalam hal kebudayaan. Hal tersebut bahkan diakui oleh Asisten Direktur Jenderal UNESCO, Fransesco Bandarin, yang mengatakan Indonesia sebagai negara adidaya (super power) kebudayaan.

"Kita yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kita kuat. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan kita subur dan rindang, akar kebudayaan akan lebih menghujam kian dalam di tanah tumpah darah Indonesia," lanjut Muhadjir.

Cara untuk Memajukan Kebudayaan

Mendikbud Dialog Dengan MUI
Mendikbud Muhadjir Effendy (tengah) saat menghadiri Rapat Pleno ke-19 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (23/8). Selain rapat juga dilakukan Dialog Kebijakan Pendidikan Nasional dan Kepentingan Umat Islam. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Untuk memajukan kebudayaan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Undang-undang tersebut mengamanatkan, untuk memajukan kebudayaan diperlukan langkah strategis berupa upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian.

Apresiasi publik terhadap keberhasilan pemerintah yang gencar membangun infrastruktur, menurut Muhadjir juga harus disertai dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang sungguh-sungguh dan terencana.

"Bangunan baru sekolah didirikan di wilayah pedalaman dan perbatasan. Dengan itu, anak-anak di pedalaman mulai merasakan nikmatnya belajar di sekolah yang memadai dan menyenangkan. Pemerintah akan memberikan prioritas pembangunan infrastruktur pada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), agar wilayah tersebut terintegrasi dan terkoneksi ke dalam layanan pendidikan dan kebudayaan," kata dia.

Penguatan Karakter dan Literasi

20160727-Mendikbud Muhadjir Effendy-Jakarta
Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan menggantikan Anies Baswedan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di momen peringatan Hardiknas, Mendikbud Muhadjir Effendy juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi. Menurutnya hal ini sejalan dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari program Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Penguatan pendidikan karakter tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

"Kita patut bersyukur atas antusias masyarakat terhadap gerakan PPK, ini luar biasa. Mereka menyadari bahwa penguatan karakter dan literasi warga negara merupakan bagian penting yang menjadi ruh dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan," kata dia.

Di sinilah guru, orangtua, dan masyarakat harus menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuhkembangkan karakter dan literasi anak Indonesia.

Menanggapi perkembangan zaman yang memasuki Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system, Muhadjir mengajak para pelaku pendidikan dan kebudayaan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya