IFAD Sebut Negara Lain Banyak Belajar dari Indonesia Bangun Desa

Mendes Eko mengatakan, percepatan pembangunan di pedesaan adalah kunci penting pertumbuhan ekonomi Indonesia.

oleh Muhammad Ali diperbarui 05 Mei 2018, 13:05 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 13:05 WIB
Mendes Eko
Mendes Eko meninjau proyek padat karya di Sulawesi Utara. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengunjungi Kantor Pusat International Fund for Agricultural Development (IFAD) di Roma, Italia, Selasa 2 Mei 2018.

Dalam kunjungan itu, Mendes Eko berdiskusi dengan Wakil Presiden IFAD, Cornelia Richter dan Direktur Kawasan Asia Tenggara dan Kantor Sub-Regional Pasifik IFAD, Ron Hartmann.

Menteri Eko mengatakan, percepatan pembangunan di pedesaan adalah kunci penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain memetakan potensi produk unggulan, desa harus didorong mampu memberi nilai tambah pada komoditas agar memiliki daya jual lebih tinggi.

“Sarana pascapanen sangat dibutuhkan di desa. Tentu hal itu perlu didukung dengan skala produksi produk unggulan desa yang besar agar investor tak ragu masuk desa. Dengan demikian, pendapatan masyarakat akan lebih besar,” ujar Menteri Eko dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (5/5/2018)

Dirinya menambahkan, pemerintah perlu menggandeng sektor swasta dalam hal penyediaan sarana pascapanen. Sejalan dengan gagasan itu, Kemendes PDTT telah menginisiasi komitmen kerja sama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) antara perusahaan swasta dengan pemerintah daerah serta instansi terkait untuk mengembangkan potensi unggulan desa.

"Ada 102 kabupaten, 68 dunia usaha, serta sejumlah instansi terkait yang berkomitmen membangun desa. Kesepakatan terjalin untuk dapat bekerja sama dalam mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dan penyediaan sarana pascapanen,” sambung dia.

Dengan adanya Prukades dan sarana pascapanen yang memadai, produktivitas produk unggulan desa dapat meningkat signifikan dan memiliki daya saing lebih tinggi. Dengan begitu, pendapatan ekonomi masyarakat desa dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Pemerataan ekonomi pun akan terwujud.

Sementara itu, Direktur Kawasan Asia Tenggara dan Kantor Sub-Regional Pasifik IFAD, Ron Hartmann, mengapresiasi kunjungan Menteri Eko ke Kantor Pusat IFAD. Ron Hartmann mengungkapkan, IFAD dan negara-negara lain belajar banyak hal dari Indonesia tentang pembangunan desa yang berkelanjutan.

“Banyak negara telah mendapatkan manfaat dengan mempelajari kebijakan pemerintah Indonesia dalam percepatan pembangunan desa, salah satunya melalui dana desa. Kunjungan ini sekaligus juga menandakan hubungan kerja sama yang kuat antara pemerintah Indonesia dengan IFAD dalam memperluas peluang kerja sama strategis di masa mendatang,” ujar Direktur Ron.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penuhi Undangan IFAD

Kemendes Tinjau Program Padat Karya Tunai di Desa
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meninjau warga yang melakukan kegiatan padat karya tunai membuat gorong-gorong di Desa Bilalang Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Kamis (12/4). (Liputan6.com/Pool)

Hadir dalam pertemuan itu, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Italia George Lantu, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kemendes PDTT Taufik Madjid, Staf Khusus Mendes PDTT Indra Muda Salim, dan Direktur Kawasan Asia dan Pasifik IFAD, Nigel Brett.

Kunjungan Menteri Eko ke Roma juga sekaligus memenuhi undangan IFAD untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi Internasional dengan tema Rural Inequalities: Evaluating Approaches to Overcome Disparities.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya