Napi Teroris Minta Makan, Polri Kirim Nasi Bungkus ke Rutan Mako Brimob

Paket nasi bungkus dikirim ke dalam rutan Mako Brimob dengan perantaraan negosiator.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 10 Mei 2018, 02:08 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 02:08 WIB
Tingkatkan Keamanan, Kawat Berduri Kelilingi Gerbang Mako Brimob Kelapa Dua
Kawat berduri mengelilingi gerbang Mako Brimob Kelapa Dua di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Penjagaan di sekitar lokasi terus diperketat akibat kerusuhan napi teroris yang berlangsung sejak Selasa (8/5) malam lalu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang ditakutkan banyak orang, bakal terjadi pertumpahan darah jilid dua di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, tak terbukti.

Bripka Iwan Sarjana, yang diduga sandera terakhir, dibebaskan. Meski dalam kondisi luka dan lebam, anggota Densus 88 Antiteror itu selamat.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan, para napi teroris sempat meminta makanan pada pihak polisi. "Mereka minta makanan, kita bujuk untuk mau membebaskan dulu," kata dia di  Mako Brimob, Kamis, 10/05/2018.

Sejak mengamuk pada Selasa malam 8 Mei 2018, belum diketahui apakah para narapidana yang masih bertahan di dalam rutan sempat makan.

Paket nasi bungkus pun dikirim ke dalam rutan, dengan perantaraan tim negosiator. Jumlahnya dilaporkan mencapai 150 buah, meski polisi belum memastikannya.

"Polri memperhatikan nyawa manusia. Kita tidak mau ada korban lebih. Pokoknya kami kasih nasi bungkus," kata dia, Kamis (10/5/2018).

Sebelum makanan dikirimkan, pihak Polri dan para napi teroris membuat kesepakatan."Ada perjanjian ketika sedang kirim makanan jangan ditembak," ungkap Setyo. Demikian pula ketika mengambil jasad korban dari dalam rutan.

Setidaknya ada 150 tahanan yang berada di tiga blok yang dikuasai napi teroris, yakni A, B, dan C.

Hingga berita ini diturunkan, negosiasi masih dilakukan dengan para napi teroris yang masih menguasai blok tahanan di Rutan Mako Brimob. "Karena senjata masih di dalam. Senjata di dalam masih rawan," tambah Setyo.

Satu Polisi Bebas

Tingkatkan Keamanan, Kawat Berduri Kelilingi Gerbang Mako Brimob Kelapa Dua
Kawat berduri mengelilingi gerbang Mako Brimob Kelapa Dua di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Penjagaan di sekitar lokasi terus diperketat akibat kerusuhan napi teroris yang berlangsung sejak Selasa (8/5) malam lalu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, anggota Polri bernama Bripka Iwan Sarjana berhasil dievakuasi setelah disandera selama sekitar 24 jam lebih oleh narapidana kasus terorisme di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Iwan dievakuasi dalam kondisi selamat.

"Iwan sudah berhasil kita bebaskan. Sekarang di RS Kramat Jati," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (10/5/2018) dini hari.

Berdasarkan informasi, Iwan berhasil dibebaskan sekitar pukul 00.00 WIB. Saat ini, anggota kepolisian tersebut tengah dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk mendapatkan penanganan medis.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, belum terpantau ambulans yang mengangkut korban tiba di RS Polri. Hanya ada satu mobil anggota Brimob Polri yang hanya melintas di depan Gedung IGD/ICU/ICCU RS Polri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya