Liputan6.com, Cilacap - Sebanyak 145 narapidana kasus terorisme yang dipindah dari Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, tiba di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Para napi yang diangkut menggunakan delapan bus milik Korps Brimob tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Kamis (10/5/2018), pukul 17.15 WIB. Mereka dikawal ketat anggota Polri yang menumpang sejumlah kendaraan roda empat serta sebuah kendaraan Barracuda.
Sesampainya di Dermaga Wijayapura, seluruh bus langsung masuk ke halaman dalam tempat penyeberangan khusus menuju Pulau Nusakambangan itu. Demikian dilansir Antara.
Advertisement
Selanjutnya, delapan bus tersebut yang berisi napi dari Mako Brimob itu diseberangkan menuju Dermaga Sodong di Pulau Nusakambangan dengan menggunakan dua kapal Ro-Ro, satu di antaranya Kapal Pengayoman IV milik Kemenkumham.
Kapal kedua yang mengangkut lima bus diberangkatkan dari Dermaga Wijayapura menuju Dermaga Sodong pada pukul 17.40 WIB.
Sebelumnya, 145 narapidana teroris dipindahkan dari Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Pemindahan tersebut untuk mengantisipasi terjadi lagi kerusuhan napi teroris di Mako Brimob.
Direktur Jenderal Permasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami mengatakan, 145 narapidana teroris tersebut dipindahkan ke dua lapas high risk di Nusakambangan.
"Sebanyak 145 narapidana teroris dipindahkan ke 2 lapas high risk di Nusakambangan, yaitu Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih," ujar Sri Puguh Budi Utami berdasarkan keterangan resminya, Kamis (10/5/2018).
Dia mengatakan, pemindahan napi teroris telah dilakukan pagi hari ini, dan melibatkan sejumlah kesatuan untuk mengamankan para napi teroris.
"Pelaksanaan pemindahan kerja sama Mako Brimob, Densus 88, BNPT, Polri TNI dan Ditjenpas serta Kantor Wilayah Jawa Tengah," sambung Utami.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
One Man One Cell
Menurut Utami, para napi teroris akan ditempatkan di hunian kamar one man one cell, dengan pengamanan maksimal. Utami memastikan sistem perlakuan, pembinaan, dan pengamanan akan diterapkan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang berlaku.
"Kapasitas yang memadai dan petugas pemasyarakatan yang telah dilatih dan di-assesment untuk kebutuhan mengamankan dan membina narapidana teroris," kata dia.
Utami menyebut, lapas high risk telah siap menerima kedatangan 145 narapidana teroris pindahan dari cabang rutan Salemba, Mako Brimob.
"Mohon doanya agar pelaksanaan pemindahan dan penempatan hingga nanti pelaksanaan pembinaan mereka selama di Nusakambangan berjalan lancar dan tidak terjadi gangguan yang berarti," Utami memungkasi.
Advertisement