Densus 88 Tangkap Pasangan Suami Istri di Malang Terkait Bom Surabaya

Densus 88 dibantu kepolisian setempat menggeledah rumah tersebut sekitar pukul 13.00 sampai 17.00.

oleh Zainul Arifin diperbarui 14 Mei 2018, 19:25 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 19:25 WIB
Densus 88 gerebek sebuah rumah di Malang, Jawa Timur terkait kasus bom gereja Surabaya (Liputan6.com/Zainul Arifin)
Densus 88 gerebek sebuah rumah di Malang, Jawa Timur terkait kasus bom gereja Surabaya (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror menggerebek rumah di Pakis, Kabupaten Malang. Pasangan suami istri, yakni A dan SR, turut diamankan di tempat berbeda.

Sang istri, yakni SR, lebih dulu ditangkap oleh Densus 88 di Surabaya pada Minggu, 13 Mei kemarin. Adapun suaminya, A, dijemput dari tempatnya bekerja di Kantor Pos Besar Malang, pada Senin, 15 Mei tadi.

Mereka diduga ditangkap karena terkait dengan peristiwa teror bom di tiga gereja di Surabaya.

Densus 88 dibantu kepolisian setempat menggeledah rumah tersebut sekitar pukul 13.00 sampai 17.00 WIB. Anjing pelacak pun turut dikerahkan untuk menyisir rumah. Petugas bersenjata laras panjang ikut menjaga selama pengggeledahan.

"Kami amankan karena diduga masih terkait dengan peristiwa di Surabaya," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda, Senin (14/5/2018).

Petugas mengamankan sejumlah barang seperti buku dan peralatan dari dalam rumah. Namun, pihak keamanan belum bisa menjelaskan barang apa saja yang mereka sita.

"Nanti akan ada waktu sendiri untuk menjelaskan," ucap Adrian.

Ketua RT setempat, Fahrizal Fahmi, turut diajak masuk Densus 88 ke dalam rumah untuk menyaksikan penggeledahan. Namun, ia enggan menceritakan lebih detail soal penggeledahan tersebut.

"Hampir semua ruangan diperiksa. Tapi saya tak bisa menjelaskan apa saja barang yang diambil," kata Fahrizal.

 

 


Jarang Bersosialisasi

Pria Mencurigakan di Area Mapolrestabes Surabaya
Petugas kepolisian mengamankan seorang pria mencurigakan di sekitar Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5). Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 08.50 WIB di depan markas penjagaan Mapolrestabes Surabaya. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Sementara itu, berdasarkan pengakuan salah seorang warga bernama Indah, SR diketahui tak pernah mengikuti kegiatan di kampung. Meski demikian, perempuan berusia 49 tahun itu kerap membantu konsumsi jika ada kerja bakti di kampung.

SR dikenal kerap mengikuti pengajian di dekat kampung maupun di Surabaya. Apalagi orang tua SR juga tinggal di Surabaya.

Sebelum penggeledahan ini, SR pada Jumat, 11 Mei kemarin pamit pulang ke Surabaya lantaran mengantar orang tuanya umrah. SR saat bepergian kerap memesan makanan untuk A suaminya ke Indah.

"SR baru beberapa tahun ini bercadar. Sering mengajak saya pengajian, tapi tak pernah ikut karena tak cocok," ucap Indah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya