AS Resmikan Kedubes di Yerusalem, Begini Nasib Warga Palestina

Amerika Serikat resmikan kantor kedutaan besar di Yerusalem. Sementara puluhan massa Palestina yang berontak, diberondong peluru oleh tentara Israel.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 15 Mei 2018, 08:49 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2018, 08:49 WIB

Liputan6SCTV, Yerusalem - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) resmi dibuka di Yerusalem, Senin, 14 Mei 2018. Hadir di antaranya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, putri Presiden AS Ivanka Trump beserta suaminya Jared Kushner, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Senator AS Ted Cruz dan Mantan Senator AS Joseph Lieberman. Berita ini mengawali Jendela Dunia dalam Liputan6 SCTV, Selasa (15/5/2018).

Peresmian ini memicu unjuk rasa warga Palestina yang menentang pembukaan Kedutaan AS di Yerusalem. Tentara Israel menjawabnya dengan menembakkan peluru tajam, hingga menewaskan sedikitnya 37 orang warga Palestina, sementara ratusan lainnya luka-luka.

Sementara itu, ribuan warga Palestina lainnya, Adi Ramallah, berdemo dengan berjalan kaki. Pemilihan 14 Mei sebagai hari pembukaan Kedutaan AS di Yerusalem, bermakna simbolik bagi Israel dan Palestina. AS memilih tanggal 14 Mei bertepatan dengan 70 tahun berdirinya Israel. Bagi Palestina, tanggal ini disebut Nakba atau bencana, karena terusirnya ratusan ribu warga Palestina saat Israel terbentuk di tahun 1948.

Beralih ke India, hujan deras dan angin kencang menyapu wilayah India Utara. Peristiwa tersebut menyebabkan kecelakaan lalu lintas, menumbangkan pepohonan, dan menewaskan sedikitnya 40 orang. Kebanyakan korban tewas akibat tertimpa pohon tumbang atau bangunan ambruk, termasuk tertimpa kubah masjid. Layanan kereta juga dihentikan sementara, sedangkan belasan penerbangan dialihkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya