Liputan6.com, Surabaya - Operasi pemisahan bayi Khanisa dan Khalisa dimulai sejak pukul 07.00 WIB di gedung Bedah Pelayanan Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (24/05/2018), operasi ini bersifat urgent, sebab kondisi bayi Khanisa menderita kelainan jantung yang disebut patent ductus arteriosus (PDA) pada jantung, yakni kondisi dimana aliran darah terlalu banyak mengisi paru-paru mengakibatkan bayi Khanisa rentan mengalami sesak napas.
Kondisi bayi Khalisa jauh lebih sehat dibandingkan dengan Khanisa. Khalisa sudah mampu menyerap asupan makanan yang diberikan. Saat ini, berat badan keduanya mencapai 6.150 gram, lebih berat dari semula saat kedatangan 4.300 gram.
Advertisement
Peningkatan kesehatan yang cukup pesat membuat tim dokter kembar siam memutuskan untuk memisahkan bayi pasangan Suhardi Tjan dan Nurhayati Syarif asal Ternate ini. Operasi separasi urgent ini melibatkan 50 dokter spesialis dari beragam bidang.
Sementara, operasi yang berlangsung selama tujuh jam ini berhasil memisahkan Khalisa dan Khanisa. Bayi kembar siam asal Ternate ini merupakan pasien ke-91 RSUD Dr Soetomo Surabaya, dan merupakan bayi kembar siam pertama di Ternate.