Pemda Kalbar Meminta Pengungsi Sambas Pindah

Pengungsi kerusuhan Sambas diminta segera meninggalkan lokasi penampungan. Jika hingga 15 Juni mendatang tak pindah, Pemda Kalbar akan menghentikan semua bantuan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jun 2002, 07:04 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2002, 07:04 WIB
050602aPengungsiSambas2.jpg
Liputan6.com, Sambas: Persoalan pengungsi korban kerusuhan Sambas tak juga reda. Mereka tetap bertahan di sejumlah lokasi penampungan, meski Pemerintah Daerah Kalimantan Barat sudah memerintahkan untuk pindah. Bila hingga 15 Juni mendatang para pengungsi tak pindah, Pemda terpaksa menghentikan semua bantuan. Demikian informasi yang diperoleh SCTV, baru-baru ini.

Di tempat penampungan, kondisi sekitar 16 pengungsi yang berasal dari Suku Madura sudah sangat memprihatinkan. Apalagi sejak lima bulan silam, Pemda setempat mulai menghentikan bantuan [baca: Bantuan Beras WFP buat Pengungsi Sambas Dihentikan]. Untuk lebih memberdayakan para pengungsi, Pemda Kalbar menawarkan mereka untuk mengikuti program relokasi atau pemberdayaan dengan bantuan sebesar Rp 5 juta per kepala keluarga.

Namun, tawaran tersebut ditolak para pengungsi. Alasannya, sebagian besar di antara mereka sudah tak memiliki tempat tinggal lagi. Selain itu, anak-anak mereka juga masih mengikuti ujian di sekolahnya masing-masing. Mengenai bantuan Rp 5 juta per KK, menurut pengungsi, jumlah itu tak akan cukup untuk membeli tanah dan membangun rumah. Mereka bersedia keluar dari lokasi penampungan asal ada tempat tinggal baru dan diperbolehkan kembali ke Sambas [baca: Pengungsi Sambas Menuding Pemda Kalbar Berbohong].(ULF/Amin Alkadrie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya