Menag Lukman Ungkap Beda UIII dengan Universitas Islam Lain di Tanah Air

Menag Lukman memproyeksi UIII tak hanya menjalankan fungsi kampus, tapi juga membidik sasaran strategis global.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2018, 12:37 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2018, 12:37 WIB
Rapat dengan Komisi VIII DPR, Menag Bahas 200 Daftar Mubaligh
Menag Lukman Hakim Saifuddin saat mengikuti raker dengan Komisi VIII DPR di Senayan, Jakarta (24/5). Dalam rapat ini, Menag mengklarifikasi terkait daftar 200 mubaligh yang dikeluarkan dalam rilis Kemenag beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang rencananya akan dibangun akan berbeda dengan kampus Islam negeri maupun swasta di Tanah Air. Ia mengungkapkan, ada tiga nilai dasar pembangunan yang akan jadi pembeda.

"Yakni nilai-nilai keislaman, wawasan dan proyeksi global, serta nilai-nilai keindonesiaan," katanya di Gedung Pemancar LPP RRI Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018).

Mantan Ketua Badan Pengurus Lakpesdam NU ini menjelaskan, nantinya tugas dan fungsi UIII tak hanya sebagai penyelenggara proses belajar mengajar, riset, dan pengabdian masyarakat semata. Kampus ini juga akan membangun peradaban Islam Indonesia dan memberikan kontribusi bagi peradaban global melalui jalur pendidikan.

"UIII memang dibangun tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik di bidang pendidikan tinggi Islam, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat global. Dan sekaligus untuk meneguhkan kepemimpinan Indonesia di dunia Islam internasional," ucap Lukman.

Ia menuturkan, selama ini pembahasan peradaban Islam selalu merujuk ke Arab, Persia, atau Turki. Padahal, menurut Lukman, sejarah peradaban Islam Indonesia telah melewati rentang waktu yang sangat panjang serta sudah mewariskan karakter Islam Wasathiyah atau Islam moderat.

Karakter Islam ini, disebut Lukman, terbukti andal mengembangkan nilai-nilai Islam dalam lingkungan budaya yang plural dan toleran. Kelebihan tersebutlah yang mendorong pemerintah untuk membangun UIII di Tanah Air.

 

 

Punya Tujuh Fakultas

Mantan Wakil Ketua MPR RI menjelaskan, UIII akan memiliki tujuh fakultas, yakni kajian Islam, ilmu sosial, humaniora, ekonomi Islam, sains dan teknologi, pendidikan, serta arsitektur dan seni. Tahun akademik pertama, yakni 2019, ada tiga program studi yang bakal dibuka, yaitu Islamic Studies, Political Science, dan Education.

UIII akan dibangun di atas lahan sekitar 143 hektar. Beberapa bangunan yang disiapkan antara lain untuk layanan Fasilitas Akademik Pokok, Fasilitas Akademik Penunjang, serta Fasilitas Konservasi dan Eksibisi Kebudayaan.

Pembangunan UIII bakal menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 3,5 triliun. Pembangunan kampus ini sudah masuk ke program strategis nasional (PSN) pemerintah.

"Bangunan-bangunan fakultas UIII kelak akan terhampar megah dalam alam yang hijau bersama dengan bangunan-bangunan lainnya, seperti gedung rektorat, masjid, perpustakaan, museum seni dan budaya Islam, pusat kajian peradaban Islam, performing art center, convention center, sport center, serta university mall yang semua dirancang bersahabat dan menyatu dengan alam," terang Lukman.

Reporter: Titin Supriatin

Saksikan video pilihan di bawah ini

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya