Anies Baswedan: Tak Ada Deklarasi Capres di Halalbihalal KAHMI

Beredar surat undangan yang menyebut Anies Baswedan akan dideklarasikan sebagai calon presiden di Halalbihalal KAHMI.

oleh Ika Defianti diperbarui 12 Jul 2018, 12:14 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2018, 12:14 WIB
Gubernur DKI, Anies Baswedan (Liputaqn6.com/Ika Defianti)
Gubernur DKI, Anies Baswedan (Liputaqn6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan tak akan ada pendeklarasian calon presiden saat halalbihalal bersama Korsp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Balaikota, Jakarta Pusat. Acara tersebut rencananya digelar nanti malam pukul 19.00 WIB, Kamis (12/7/2018).

"Enggaklah, tidak (pendeklarasian). Cek saja sama KAHMI, tidak ada urusan (sama politik)," kata Anies di Hotel Four Points, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).

Pihak Pemrov DKI telah menyampaikan kepada panitia soal larangan kegiatan politik praktis di Balaikota. Anies menyesalkan beredarnya undangan yang tidak benar terkait silahturahmi tersebut.

Dalam undangan yang beredar, acara silaturahmi KAMHI disebut akan berisi deklarasi Anies sebagai calon presiden. Hal itu berdampak pada panitia.

"Yang kasihan begini, penyelenggara jadi kikuk. Padahal (undangan hoaks) yang bikin bukan penyelenggara," ucapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu keheranan dengan beredarnya undangan palsu. Dia mengimbau masyarakat dapat mengkonfirmasi informasi yang beredar kepada pihak yang berkapasitas.

"Ada saja orang yang menunjukkan longgar yang bikin beginian. Justru itu menunjukkan betapa kita harus selalu recheck," tuturnya.

Anies mengatakan, bila penyelenggaraan acara diundur malah akan menunjuukan pihak penyelenggara kalah dengan pengacau atau dalang penyebar undangan palsu.

"Jangan sampai kalah sama pengacau. Ini 'terorisme' main ini," jelas Anies.

 

 

Kata Penyelanggara

Sebelumnya, Presidium KAHMI Siti Zuhro menampik undangan deklarasi Anies sebagai calon presiden di acara silaturahmi KAHMI.

"Itu hoaks banget. Kita hanya halalbihalal biasa," kata Zuhro saat dihubungi Liputan6.com.

KAHMI konsisten dan tetap independen. Sebab, kata Zuhro, KAHMI bukanlah partai politik atau parpol yang harus berpolitik praktis.

"KAHMI bukan parpol dan tidak bisa digunakan sebagai mesin parpol. Pengabdian KAHMI untuk NKRI," jelas Zuhro.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya