Tutup Sidang Paripurna DPR, Bambang Soesatyo Sindir Prabowo

Pantun yang dilontarkan pria yang kerap disapa Bambang Soesatyo tersebut menuai tawa terhadap seisi ruangan

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 16 Agu 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 17:15 WIB
DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang IV 2017-2018
Ketua DPR Bambang Soesatyo berpidato dalam Rapat Paripurna ke-19 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/3). Rapat ini diwarnai sejumlah interupsi dari anggota DPR. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyindir Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pantunnya sebelum menutup sidang paripurna hari ini. Dia menyinggung pilihan Prabowo mengenai cawapresnya yang bukan seorang ulama.

"Pak Prabowo sering terima tamu di Kertanegara (alamat rumah Prabowo di Jakarta). Publik mengira akan tunjuk ulama. Ternyata wakil yang tak tersangka," ujar Bambang Soesatyo dalam pantunnya, di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Kamis (16/8/2018).

Pantun yang dilontarkan pria yang kerap disapa Bamsoet tersebut menuai tawa terhadap seisi ruangan. Kemudian setelah menyelesaikan pantun itu, politikus Partai Golkar itu pun menutup sidang yang telah digelar.

"Demikian rapat paripurna," kata Bambang Soesatyo.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Munculnya Sandiaga Uno

Sebelumnya, Prabowo Subianto digadang-gadang akan memilih figur cawapres dari kalangan ulama dan mengikuti usulan dari hasil Ijtima Ulama. Ijtima Ulama merekomendasikan Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Namun ketika deklarasi untuk pencalonan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019, mantan Danjen Kopassus itu berpasangan dengan Sandiaga Uno yang merupakan kader Partai Gerindra sekaligus wakil Gubernur DKI Jakarta. 

Nama Sandiaga Salahuddin Uno memiliki catatan di kepolisian saat masih menjadi salah satu pemegang saham PT Japirex. Hal itu terlihat dari adanya empat laporan kepolisian di Polda Metro Jaya yang terjadi pada dua tahun terakhir.

Dua kasus di antaranya telah dihentikan pengusutannya setelah laporannya dicabut. Pencabutan laporan dilakukan karena pihak pelapor dan terlapor telah berdamai.

Namun kasus dugaan penggelapan aset PT Japirex yang menyeret nama Sandiaga belum berakhir. Dia kembali dilaporkan oleh Edward S Soeryadjaya melalui kuasanya RR Fransiska Kumalawati Susilo pada 27 Juni 2018.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya