BPBD Cirebon Catat 150 Desa Alami Krisis Air Bersih

Agar mendapatkan air yang agak jernih, warga harus menggali lubang yang cukup dalam hingga 1 meter lebih.

oleh Maria Flora diperbarui 21 Sep 2018, 14:11 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2018, 14:11 WIB

Fokus, Cirebon - Terdampak kekeringan selama 4 bulan, warga Desa Ridho Galih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berduyun-duyun mengantre bantuan air bersih yang diberikan Polres Mettro Bekasi Kabupaten. 

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Jumat (21/9/2018), mereka menyambut gembira hal ini karena mahalnya harga air bersih yang harus dibeli seharga Rp 5 ribu per 10 liter jeriken.

Penyaluran bantuan air bersih juga dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon kepada warga blok Sariem, Desa Cilukrak, Kecamatan Palimanan.

Warga mengaku telah mengalami krisis air bersih sejak dua bulan terakhir. Terlebih tempat tinggal mereka yang berada di balik perbukitan sulit terjangkau bantuan.

BPBD Kabupaten Cirebon mencatat setidaknya ada 150 desa yang tersebar di 12 kecamatan mengalami krisis air bersih.

Sementara itu, di Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah, warga terpaksa mengambil air dari dasar Sungai Bandung yang sudah mengering untuk keperluan air.

Agar mendapatkan air yang agak jernih, warga harus menggali lubang yang cukup dalam hingga 1 meter lebih dan menguras air bagian atasny. Baru kemudian mengambil air yang berada di dasar lobang.

Hingga saat ini, bantuan air dari Pemkab Boyolali masih dirasa kurang. (Rio Audhitama Sihombing) 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya