Pengungsi di Perumnas Bularoa Palu Butuh Obat-Obatan

Pengungsi di Perumnas Bularoa, Kota Palu, Sulawesi Tengah membutuhkan obat-obatan serta evakuasi dari area bencana pascagempa dan tsunami.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2018, 08:57 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 08:57 WIB
Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)

Liputan6.com, Mamuju - Pengungsi di Perumnas Bularoa, Kota Palu, Sulawesi Tengah membutuhkan obat-obatan serta evakuasi dari area bencana pascagempa dan tsunami.

"Selimut, tenda, dan paling penting obat-obatan yang dibutuhkan pengungsi di perumnas Bularoa Kota Palu Sulteng setelah bencana gempa," kata relawan kemanusiaan Pemuda Pahala Provinsi Sulbar, Asmira Jamil di Lokasi Gempa Palu, Minggu 30 September 2018.

Ia mengatakan, relawan dari mana pun yang mau ke Sulteng, diminta untuk membantu kebutuhan pokok pengungsi tersebut.

"Yang sangat dibutuhkan sekarang adalah tenda, selimut, obat-obatan. Warga di Perumnas Balaroa juga belum terevakuasi dan membutuhkan alat berat untuk mengevakuasi, karena jalan juga retak dan porak poranda," kata Asmira

Pemerintah setempat pun belum ada yang turun langsung sehingga bantuan sangat diharapkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pemakaman Massal

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pemakaman jenazah korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, rencananya akan dilakukan, Senin (1/10/2018).

"Rencana besok (hari ini) akan dilakukan pemakaman jenazah secara massal, mengingat sebagian besar (jenazah) sudah mulai membusuk. Apabila tidak segera dimakamkan, akan menimbulkan penyakit," kata Brigjen Dedi, melalui pesan singkat, Jakarta, Minggu 30 September 2018 .

Menurut dia, tim satgas gabungan saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban terdampak gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya