Tak Kunjung Jadi PNS, Ratusan Guru Honorer di Tangerang Mogok Mengajar 2 Minggu

Para PNS dan kepala sekolah setempat mengaku tidak keberatan bila harus bersusah payah bergantian mengajar di kelas akibat mogonya guru honorer.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 15 Okt 2018, 19:42 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 19:42 WIB
Guru mengajar
Guru mengajar bergantian. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Tak kunjung diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil, ratusan guru honorer di Kabupaten Tangerang lakukan aksi ‘cuti mengajar massal’. Alhasil guru-guru yang berstatus PNS di berbagai sekolah SD negeri mengaku kewalahan dengan aksi tersebut.

Seperti yang dijumpai di SDN Pangadegan II Kampung Dadap, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, sebanyak lima gurunya yang berstatus PNS serta seorang kepala sekolahnya, harus bergantian mengajar 499 siswanya.

“11 guru honorer yang berada di sekolah ini ikutan menggelar aksi,” ujar Kepala SDN Pangadegan II, Yuyun, Senin (15/10/2018).

Caranya, mereka secara bergantian masuk ke kelas dari kelas 1 sampai 6, belum lagi kelas yang dibagi ke dalam dua sift, seperti kelas 1 dan 2. Kemudian, satu guru nantinya secara moving akan mengajar dua kelas sekaligus, untuk mempermudah proses pembelajaran, setiap anak akan diberikan tugas selagi pengajar mengajar di kelas lain.

Para PNS dan kepala sekolah setempat mengaku tidak keberatan bila harus bersusah payah bergantian mengajar di kelas. Sebab, mereka menghargai perjuangan para guru honorer yang ingin memperoleh haknya untuk menjadi PNS.

"Meski guru honorer di sini sedang memperjuangkan haknya, kami tetap melakukan KBM (Kegiaan Belajar Mengajar) seperti biasa dengan jumlah 13 rombongan belajar," kata Yuyun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Demo ke DPRD Kabupaten Tangerang

Spanduk mogok
Guru honorer mogok mengajar lantaran tak kunjung diangkat jadi PNS. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Menurut dia, hal ini juga harus dilakukan agar ratusan siswa di sekolah itu tidak kehilangan haknya dalam memperoleh ilmu. Juga agar tidak tertinggal dalam mengejar KBM seusai Ujian Tengah Semester (UTS).

Aksi dari cuti bersama tersebut pun, juga ditunjukkan dengan pemasangan spanduk tepat di halaman sekolah dengan beberapa hal permohonan maaf terkait dengan aksi yang dilakukan para guru honorer. Bahkan, tertera aksi akan dilakukan selama dua minggu kedepan.

"Semoga besok tidak aksi lagi dan bisa mengajar seperti biasa," ungkap Yuyun.

Di lain hal, ratusan guru honorer di Kabupaten Tangerang pun bergerak melakukan aksi ke DPRD Kabupaten Tangerang. Dimana, para guru honorer yang rata-rata telah mengabdi selama belasan tahun menyampaikan aspirasi soal pengangkatan pangkat untuk dapat disampaikan pada pusat.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya