ITF Sunter dapat Mengubah Sampah Ibu Kota Jadi Pembangkit Listrik

ITF akan dimulai di TPS Sunter pada Desember nanti dan dijadwalkan rampung 2022.

oleh Maria Flora diperbarui 26 Okt 2018, 14:34 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 14:34 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sunter di Jakarta Barat rencananya akan dijadikan sebagai salah satu lokasi fasilitas pengolahan sampah atau Intermediate Transfer Facility (ITF).

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Jumat (26/10/2018), proyek yang merogoh kocek Pemrov DKI Jakarta hingga $ 250 juta di Sunter ini ditargetkan tidak hanya menjadi solusi mengurangi beban sampah di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, tapi juga akan berfungsi sebagai pembangkit listrik.

Masalah sampah adalah salah satu masalah utama Kota Jakarta. Setiap harinya, 7.100 ton sampah dihasilkan di Ibu Kota. Dari jumlah itu, sedikitnya 2.000 ton sampah dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Perbedaan wilayah yang terpisah secara administratif itu kerap mendatangkan konflik. Seperti yang baru-baru ini kembali terjadi.

Pemkot Bekasi meminta tambahan dana hibah sebagai kompensasi digunakannya Bantar Gebang untuk TPST dari Ibu Kota. Ketegangan mereda setelah Pemrov DKI Jakarta melakukan sejumlah pertemuan dengan Pemkot Bekasi untuk mencari solusi bersama.

Pemprov DKI Jakarta pun berupaya mengatasi ketergantungan pada TPST Bantar Gerbang. Salah satunya dengan cara membangun Intermediate Treatment Facility (ITF).

ITF akan dimulai di TPS Sunter pada Desember nanti dan dijadwalkan rampung 2022. Pemprov DKI Jakarta kini tengah mengkaji lokasi lain untuk membangun ITF.

Nantinya, pengelolaan sampah di Ibu Kota akan dibagi antara Dinas Lingkungan Hidup yang akan mengelola sampah rumah tangga, kantor, hingga industri, dan Jakpro sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang akan ditunjuk untuk mengolah sampah di ITF. (Rio Audhitama Sihombing) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya