RS Polri Tunda Hasil Identifikasi 3 Jenazah Korban Lion Air Jatuh

3 jenazah korban pesawat Lion Air yang jatuh sebenarnya sesuai dengan ciri-ciri yang disampaikan keluarga.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 31 Okt 2018, 12:18 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 12:18 WIB
Dua Kantong Jenazah Korban Lion Air Jatuh Tiba di RS Polri
Mobil ambulans pembawa kantong jenazah pascakecelakaan pesawat Lion Air JT 610 tiba RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (30/10). Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh membawa 188 orang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Tim medis RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, hampir menyelesaikan identifikasi tiga potongan tubuh dari korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang. Hanya saja, pada akhirnya penarikan kesimpulan identifikasi ditunda dengan sejumlah pertimbangan.

Kepala RS Polri Kombes Musyafak menyebut, tiga potongan tubuh itu sesuai dengan ciri tubuh yang disampaikan pihak keluarga.

"Ada tato, kemudian didapatkan korban yang berumur tiga sampai empat tahun, dan bahkan bayi," tutur Musyafak di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).

Hanya saja, terjadi perdebatan di antara para dokter yang melakukan pemeriksaan. Data ditangan tim forensik dinilai masih belum cukup untuk memberi kepastian hasil identifikasi korban jatuhnya Lion Air. Tim pun memilih untuk tetap melakukan prosedur tes DNA.

"Karena data yang mendukung ini kurang kuat, sehingga di-cancel sambil menunggu hasil DNA. Jadi sampai kemarin belum ada yang teridentifikasi," jelas dia.

 


Paling Efektif

Pencocokan DNA menjadi langkah paling efektif dalam identifikasi jenazah. Pasalnya, korban pesawat Lion Air jatuh yang ditemukan sejauh ini keseluruhannya dalam kondisi tidak utuh bagian tubuhnya.

"Petugas atau personil yang akan melaksanakan di postmortem ini cukup kuat, cukup banyak ya. Kita ada 15 lebih dari dokter forensik, kemudian lebih dari 10 orang dokter gigi termasuk energi panas. Kemudian ada empat orang ahli DNA yang mengambil sampel postmortem itu, kemudian pendukung yang lain. Kita ada cukup lengkap," Musyafak menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya