Sampah Plastik 5,9 Kg Ditemukan dalam Perut Paus Mati di Wakatobi

Temuan itu mengindikasikan, paus dengan panjang lebih dari 8 meter tersebut telah lama mengonsumsi sampah plastik yang tersebar di lautan.

oleh Maria Flora diperbarui 22 Nov 2018, 15:31 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 15:31 WIB

Fokus, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, bereaksi terkait temuan paus yang mati diduga akibat memakan sampah plastik di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dalam perut paus tersebut ditemukan sampah plastik seberat 5,9 kilogram.

"KKP mengimbau untuk kita tidak membuang sampah sembarangan. Kita juga melakukan program-program dalam rangka pembersihan sampah. Kita pun terus memberi sosialisai kepada masyarakat, bahwa sampah plastik itu berbahaya," ungkap Susi. 

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (22/11/2018), temuan bangkai paus sperma, Senin, 19 November lalu di Pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang diduga mati karena memakan sampah plastik tak pelak menuai keprihatinan.

Ketika diperiksa, petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pegiat lingkungan, mereka menemukan sampah plastik seberat 5,9 kilogram yang telah menghitam dari dalam perut mamalia laut tersebut.

Temuan itu mengindikasikan, paus dengan panjang lebih dari 8 meter tersebut telah lama mengonsumsi sampah plastik yang tersebar di lautan.

Warga dan pegiat lingkungan serta petugas BKSDA mengubur paus tersebut, sehari setelah bangkainya ditemukan. Langkah tersebut diambil untuk menghindari pencemaran, bau busuk, serta potensi penyebaran bibit penyakit. (Galuh Garmabrata)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya