Sebelum Polsek Ciracas, 3 Kantor Polisi Ini Pernah Diamuk Massa

Apa yang terjadi pada Polsek Ciracas, pernah pula dialami sejumlah polsek di Tanah Air yang tak luput dari amukan warga.

oleh Maria Flora diperbarui 13 Des 2018, 08:37 WIB
Diterbitkan 13 Des 2018, 08:37 WIB
Kondisi Polsek Ciracas Rabu (12/12/2018) pagi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Kondisi Polsek Ciracas Rabu (12/12/2018) pagi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok massa yang diduga tak puas dengan pengusutan kasus pengeroyokan dua anggota TNI di Ciracas, Jakarta Timur, berujung pada pembakaran Polsek Ciracas, Selasa dini hari, 11 Desember 2018.

Massa yang beringas, tak hanya menghancurkan fasilitas milik polisi, tapi sempat diwarnai tindakan anarkistis. Sebelum tiba di Polsek Ciracas, mereka masuk ke permukiman warga yang letaknya bersebrangan dengan lokasi pengeroyokan dua personel TNI. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 22.30 WIB. 

Segerombolan orang yang tiba-tiba datang mendadak, membuat beberapa warga yang saat itu tengah berjaga di pos siskamling terkejut. 

Tanpa alasan yang jelas, mereka lalu menghajar ketiganya hingga menyebabkan satu warga terluka cukup parah di bagian kepala. 

Apa yang terjadi pada Polsek Ciracas, pernah pula dialami sejumlah polsek di Tanah Air yang tak luput dari amuk warga. Motifnya pun beragam. Berikut deretan polsek tersebut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Mapolsek Bendahara, Aceh Tamiang

Kapolsek Bendahara Aceh Tamiang Dibakar Massa
Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Bendahara, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh dirusak dan dibakar massa, Selasa, (23/10/2018). (Liputan6.com/ Rino Abonita)

Selasa 23 Oktober 2018, massa membakar Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh hingga tak bersisa. 

Usut punya usut motif pembakaran tersebut buntut kekesalan massa akibat salah satu warganya tewas setelah ditangkap polisi terkait kasus narkoba.

Korban bernama AY (31), pengedar sabu yang ditangkap saat tengah bertransaksi. Saat itu, polisi berhasil mengamankan barang bukti sabu seberat 2 gram.

"Saat itu ada 3 anggota yang pergi mengambil barang bukti lain, yakni Brigadir AM, Brigadir DDS dan Brigadir PS. Mereka berangkat menggunakan mobil patroli yang saat itu tersangka duduk di tengah, yang menyetir yakni Brigadir AM," ujar Dedi melalui keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Dalam perjalanan, tersangka sempat melakukan perlawanan dengan mencekik salah satu anggota dan berusaha melarikan diri. Namun, usaha tersebut gagal.

Usai tiba di Polsek Bendahara dan pelaku diberi makan, AY merasa pusing dan langsung tak sadarkan diri. Pelaku lalu dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong. 

Warga yang marah mendengar kematian AY berbondong-bondong mendatangi Polsek Bendahara dan membakarnya. Sejumlah ruangan rusak dan beberapa kendaraan operasional petugas tak luput dibakar massa.


2. Polsek Bayah, Lebak Banten

Polsek
Kendaraan patroli milik Polsek Bayah dirusak warga. Foto: (Dok. Sekdes Sawarna)

Satu lagi mapolsek yang jadi amuk massa, yaitu Polsek Bayah di Lebak, Banten.

Kejadian bermula saat anggota polisi berpakaian preman menangkap tiga nelayan yang diduga mencuri bibit lobster (benur). 

Satu orang berhasil ditangkap, sementara dua nelayan lainnya berusaha menghalang-halangi petugas. Lantaran panik, dua nelayan yang menghalang-halangi malah ditabrak dengan mobil oleh anggota hingga menyebabkan keduanya luka parah.

Tak terima rekannya terluka, sejumlah nelayan yang melihat kejadian tersebut menyerbu Polsek Bayah dan aksi anarkistis pun terjadi. Dilaporkan satu mobil patroli polisi dan empat motor dinas dibakar.  

"Karena panik, polisi tidak sengaja menabarak seorang nelayan," jelas Sekretaris Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Lili Suheli ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 12 Mei 2018.

Usai insiden tersebut, Polda Banten melakukan penyelidikan. Hasilnya, petugas berpakaian preman yang menangkap tiga nelayan ternyata bukan polisi.

Menurut Kapolda Banten, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, HE merupakan warga Kampung Cepunaga, RT 03/RW 04, Desa Cihara, Kabupaten Lebak, Banten. Dia menangkap dua nelayan benur, H Anwar dan Gugun, menggunakan Avanza berwarna hitam.

HE, seorang anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

"Yang lain masih dalam proses pengejaran. Biar masyarakat tahu, saya tegaskan bahwa pelakunya memang bukan dari anggota kepolisian," kata Listyo, Senin, 14 Mei 2018. 


3. Mapolsek Maro Sebo, Jambi

Pengamanan Mapolda Riau Usai Serangan Terduga Teroris
Polisi bersenjata berjaga di sekitar Mapolda Riau, Rabu (16/5). Terduga teroris masuk menyerang Mapolda Riau dengan mengendarai sebuah minibus. (WAHYUDI/AFP)

Dua orang tak dikenal tiba-tiba menyerang Kantor Polsek Maro Sebo di Kabupaten Muaro Jambi, Selasa sore, 22 Mei2018.

Akibat penyerangan tersebut, dua anggota alami luka bacok di bagian punggung dan kepala oleh senjata tajam yang dibawa para pelaku.

Tak lama polisi berhasil menangkap salah satu pelakunya. Dia belakangan diketahui residivis kasus narkoba.

"Pelaku ini dari kriminal record dan semua yang sudah kita dalami. Beberapa waktu yang lalu, pelaku ini adalah pengguna narkoba," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal.

Selain menimbulkan korban luka, serangan pelaku di Mapolsek Maro Sebo Jambi juga mengakibatkan satu mobil polisi serta beberapa fasilitas di dalam Mapolsek rusak.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya