PVMBG: Suara Dentuman di Langit Berasal dari Gunung Anak Krakatau

Letusan yang mengeluarkan suara sangat keras ini sampai terdengar ke telinga masyarakat yang berada di wilayah Anyer dan sekitarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2018, 11:42 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 11:42 WIB
Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat pesisir sekitar Pantai Selat Sunda kembali mendengarkan suara dentuman yang cukup keras. Dentuman dahsyat itu diduga berasal dari Gunung Anak Krakatau.

Kasubdit Mitigasi Bencana Geologi wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Kristianto mengatakan, Gunung Anak Krakatau kembali meletus berdasarkan pengamatan dari pukul 00.00-06.00 WIB, Rabu (26/12/2018).

Letusan yang mengeluarkan suara sangat keras ini sampai terdengar ke telinga masyarakat yang berada di wilayah Anyer dan sekitarnya.

"Suara dentuman terdengar hingga Pos PGA," kata Ristianto dalam keterangan persnya, Rabu (26/12/2018).

Selain itu, cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau secara meteorologi cenderung mendung, hujan disertai angin berembus sedang hingga kencang ke arah timur.

"Suhu udara 24-24 °C dan kelembaban udara 94-98 %. Volume curah hujan tidak tercatat," ujarnya.

Selain mendung dan hujan, kabut ternyata menutupi Gunung Anak Krakatau. Sehingga membuat petugas PVMBG kesulitan dan tak dapat mengamati asap vulkanis dari kawah gunung.

Bukan hanya itu, Gunung Anak Krakatau juga mengalami kegempaan tremor menerus atau microtremor dengan kekuatan 10-30 mm.

"Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Warga Cemas

Sejumlah warga di beberapa wilayah Provinsi Lampung pada Selasa, 25 Desember 2018 hingga Rabu (26/12/2018) dini hari mengaku mendengar suara dentuman atau gemuruh dari langit dan melihat kilatan cahaya di kejauhan, sehingga menimbulkan kecemasan.

Sejumlah warga yang masih bertahan di Pulau Sebesi, gugusan pulau di Selat Sunda, dekat dengan kawasan Gunung Anak Krakatau. Yaya Sudrajat, menyatakan menjelang tengah malam pada kejadian, warga di wilayah yang berjarak sekitar 11 mil ini tidak merasakan adanya getaran. Namun, warga justru mendengar suara gemuruh dan kilatan api seperti petir.

Warga Ketapang, Lampung Selatan, Ruli, mengaku melihat kilatan cahaya dan suara gemuruh terus-menerus yang diperkirakan berasal dari arah Gunung Anak Krakatau.

Beberapa warga lainnya juga mempertanyakan suara dentuman dan kilatan petir itu. Mereka berharap pihak berwenang dapat menjelaskannya, sehingga tidak menimbulkan kecemasan bagi warga.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya