Ketua PBNU Jamin Tak Ada Pengikut NU Sebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

Untuk mencegah hoaks, JK berharap NU bisa mengawal masyarakat agar tidak terprovokasi. Dan tidak menyebarkan hoaks.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2019, 02:33 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2019, 02:33 WIB
PBNU - Ulama Lebanon Bahas Peran Umat Islam dalam Membangun Peradaban Dunia
Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj memberi paparan dalam seminar bertema 'Peran Umat Islam Dalam Membangun Peradaban Dunia' di Jakarta, Jumat (7/12). Seminar membahas peran umat Islam dalam membangun peradaban dunia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK di Kantor Wapres, Kamis, (10/1/2019).

Dalam pertemuan itu, JK menitipkan sejumlah pesan agar NU memaikan peran sebagai ormas pemersatu bangsa.  

"Beliau mengatakan, NU tetap menjadi faktor utama dalam mengawal persatuan-satuan. Itu yg paling penting dan perlu dipikirkan pula, karena warga NU banyak di pedesaan, banyak masih taraf kehidupannya sangat rendah, mari kita perbaiki bersama ke depan lebih baik lagi," kata Said Aqil usai bertemu JK.

Untuk mencegah hoaks, kepada Said, JK berharap NU bisa mengawal masyarakat agar tidak terprovokasi dan ikut menyebarkan hoaks. 

"Saya bilang, kalau untuk warga NU, saya jamin. Santri-santri, Kiai NU, enggak mungkin bikin hoaks 7 kontainer dicoblos, enggak mungkin. Pasti bukan NU. Saya jamin 100 persen," kata Said.

Menurut dia, untuk mencegah hoaks, pemerintah perlu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Bila masyarakat sejahtera, dia yakin, hoaks dalam bentuk apapun akan hilang dengan sendirinya. 

"Saya bilang iya kalau kelas menengahnya kuat, saya kira hoaks enggak akan laku. Karena kelas menengahnya lemah, kebanyakan di bawah kemiskinan mudah sekali kena pengaruh hoaks," Said Aqil menandaskan.   

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya