Usai Erupsi, Status Gunung Agung Masih Siaga

PVBMG menyatakan, zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 11 Jan 2019, 12:16 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2019, 12:16 WIB
Gunung Agung
Gunung Agung di Bali. (dok.Instagram @dolanbareng_id/https://www.instagram.com/p/BscWVfPFMHX/Henry

Liputan6.com, Bali - Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali meletus pada Kamis malam, 10 Januari 2019 pukul 19.55 Wita. Status gunung masih berada pada level III atau siaga.

"Melalui rekaman seismograf tanggal 10 Januari 2019 tercatat satu kali gempa letusan, satu kali gempa vulkanik dalam, enam kali gempa vulkanik dangkal, tujuh kali gempa embusan, dan dua kali gempa tektonik jauh," dikutip dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM www.vsi.esdm.go.id, Jumat (11/1/2019).

Kemudian, kegempaan Gunung Agung pada hari ini pukul 00.00-06.00 Wita tercatat dua kali gempa embusan dan satu kali gempa vulkanik dangkal.

PVMBG ESDM juga mengeluarkan peringatan kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakiaan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya, yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru," tulisnya.

Kemudian, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

"Area landasan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. Status level III (Siaga) hanya berlaku di dalam radius 4 km seperti tersebut di atas, di luar area tersebut aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman, namun harus tetap menjaga kewaspadaan," papar PVMBG ESDM.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengamatan VONA

Gunung Agung
Gunung Agung di Bali. (Istimewa)

Berdasarkan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA), dikutip dari magma.vsi.esdm.go.id, awan abu tidak bisa diamati di Gunung Agung dan aktivitas seismik direkam dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi maksimum 266 detik.

Sebelumnya, Gunung Agung erupsi pada Minggu, 30 Desember 2018 sekitar pukul 04.09 Wita. PVMBG pun menaikkan status Gunung Agung dari waspada menjadi siaga.

Gunung Agung memiliki ketinggian 3142 MDPL mengalami erupsi sejak 21 November 2017. Letusan terakhir terjadi pada 30 Desember 2018 dan 10 Januari 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya