Oesman Sapta Harap Pers Nasional Pertahankan Kualitas dan Hancurkan Hoax

Hari Pers Nasional 2019, OSO harap Pers Nasional pertahankan kualitas dan hancurkan hoax.

oleh Cahyu diperbarui 09 Feb 2019, 20:04 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2019, 20:04 WIB
Oesman Sapta dan Jokowi
Hari Pers Nasional 2019, OSO harap Pers Nasional pertahankan kualitas dan hancurkan hoax. (foto: dok. MPR)

Liputan6.com, Surabaya Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) sekaligus Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang (OSO), menghadiri acara puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 bersama Presiden RI Joko Widodo, di Auditorium Grand City Convex, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019). Dalam acara ini, Oesman dianugerahi penghargaan Warta Bakti Utama.

"Saya sangat apresiasi tidak menyangka sama sekali. Terima kasih kepada pers nasional," ujarnya, usai acara.

Berbicara soal pers nasional, OSO mengungkapkan bahwa pers nasional sekarang berwibawa dan bermartabat, serta dihargai oleh berbagai elemen masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan pers nasional mampu menunjukkan nilai-nilai etik jurnalis yang berkualitas.

"Nilai-nilai itu harus dipertahankan, terutama melawan kabar-kabar hoax yang luar biasa menyebarkan nuansa negatif di tengah kehidupan masyarakat. Hoax memang harus dilawan bersama, salah satunya dengan produk jurnalis yang berkualitas dan bernilai," ucapnya.

Saat ini, lanjut OSO, upaya-upaya masyarakat, termasuk pers nasional melawan hoax sudah terlihat dampaknya. Presiden Joko Widodo sendiri mengatakan bahwa walaupun hoax secara kuantitas meningkat tapi makin hari makin tidak dipercaya masyarakat.

"Pers Nasional harus menyadari bahwa hoax adalah tantangan untuk terus menghasilkan produk yang dipercaya masyarakat hingga ke desa-desa, sehingga lama kelamaan tidak percaya lagi sama sekali kepada hoax-hoax," kata dia.

Menurut OSO, pada tahun politik seperti sekarang, selalu ada pihak yang pro dan pihak yang menumbuhsuburkan hoax-hoax. Namun, OSO percaya pers nasional sudah bisa memandang hal tersebut secara obyektif dan selalu mengedepankan produk pers yang berkualitas, bermarwah, dan bermartabat.

"Memang tidak mudah, tapi pers nasional harus memahami bahwa hoax adalah 'korsleting' di tubuh pers nasional yang harus segera dibenahi. Karena jika tidak, maka akan semakin merusak nama pers nasional," tandasnya.

Puncak acara HPN 2019 tersebut juga dihadiri beberapa Menteri, Gubernur Jawa Timur, beberapa tokoh nasional, sekitar 20 Duta Besar perwakilan negara-negara sahabat, Ketua Dewan Pers, para Pimpinan PWI Pusat, 500 lebih insan pers perwakilan berbagai daerah di Indonesia, serta tamu undangan masyarakat umum.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya