Mahyudin Ajak Generasi Milenial Perangi Hoax dan Korupsi

Tak bisa dipungkiri bahwa menjelang Pemilu banyak hoax yang bertebaran di media sosial yang muncul dari para haters.

oleh stella maris diperbarui 10 Feb 2019, 09:12 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2019, 09:12 WIB
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin
Mahyudin menjadi pembicara di Seminar Empat Pilar MPR-RI di Universitas Kutai Kartanegara.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR Mahyudin mengingatkan kembali bahwa seluruh warga negara diundang ke tempat pemungutan suara, untuk memilih dalam Pemilu serentak, baik memilih Presiden maupun anggota DPR, DPRD Kabupaten/kota, dan DPR Provinsi serta anggota DPD. Hal itu disampaikannya dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kalimantan Timur, Sabtu (9/2). 

Tak bisa dipungkiri bahwa menjelang Pemilu banyak hoax yang bertebaran di media sosial yang muncul dari para haters.

"Hoax ini menyerang semua pihak yang bertarung dalam Pemilu Presiden dan haters merupakan sosok yang mempunyai kecemburuan pada pihak lain dengan kadar yang tinggi," jelas Mahyudin dalam Seminar Empat Pilar MPR- RI. 

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan selalu jeli dalam melihat dan menyikapi informasi, terutama generasi milenial yang harus ikut andil memerangi hoax. "Jangan percaya hoax!" tegasnya.

Mahyudin juga mengatakan bahwa mengkritik itu sah-sah saja, namun ditegaskan kritik yang disodorkan sifatnya harus membangun. Meski demikian bila ada pemimpin yang sukses membangun, dianjurkan masyarakat harus mengapresiasi kinerjanya.

 

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin
Mahyudin menjadi pembicara di Seminar Empat Pilar MPR-RI di Universitas Kutai Kartanegara.

Selain itu, dalam Pemilu Presiden Mahyudin berujar kalau siapa saja bebas memilih calon yang ada. "Yang terpilih adalah Presiden kita." Maka dari itu, dia mengajak memilih pemimpin berintegritas, disamping banyak pejabat ditangkap yang KPK karena melakukan tindak korupsi.

Banyaknya pejabat melakukan korupsi, bisa jadi akibat dari sistem Pemilu yang berbiaya tinggi. Tidak sedikit politisi melakukan money politic sehingga mereka mengeluarkan uang banyak. "Dari sinilah mereka berpikir bagaimana mengembalikan uang bila terpilih," ungkapnya. Akibatnya mereka melakukan korupsi.

Selama ini ada juga anggapan bahwa terjun ke dunia politik, akan membuat orang cepat kaya. Anggapan yang demikian dengan tegas dibantah Mahyudin. "Kalau mau kaya jangan jadi politisi, jadi pengusaha saja," tegasnya.

Diakui politik berbiaya tinggi sehingga dari sinilah menyebabkan kekuatan kapitalisme masuk ke dalam demokrasi. Kekuatan kapitalisme itulah yang membiayai peserta Pemilu. Agar demokrasi tak dirusak oleh kekuatan modal, Mahyudin mengajak generasi milenial untuk mengatakan Say No To Money Politic.

Tak hanya itu pesan yang disampaikan Mahyudin. Dia juga berharap mahasiswa belajar dengan baik agar sukses. Baginya selalu ada harapan bagi orang yang punya kemauan. "Jangan mudah menyerah. Setelah kesulitan ada kemudahan."

 

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya