Tradisi Unik Pindah Rumah dengan Cara Gotong Royong di Sigi

Warga Desa Bakubakulu di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memiliki tradisi unik. Salah satu tradisi yang masih terjaga adalah gotong royong memindahkan rumah.

oleh Maria Flora diperbarui 23 Feb 2019, 09:40 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2019, 09:40 WIB

Fokus, Sigi - Warga Desa Bakubakulu, yang berada di Kecamatan Paloloh, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, banyak memiliki tradisi yang juga menjadi kearifan lokal daerah itu. Salah satu tradisi yang masih terjaga adalah gotong royong memindahkan rumah.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (23/2/2019), Azis, salah seorang warga Dusun Satu, Desa Bakubakulu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, harus pindah dari rumahnya karena berada di tepi jurang.

Kondisi tersebut  dapat mengancam keselamatan jiwa keluarganya. Uniknya, tak hanya penghuni, rumah milik Azis juga ikut dipindahkan.

Memindahkan rumah kayu berukuran empat kali lima meter ke tempat yang baru bukanlah perkara mudah. Namun, berkat tradisi gotong royong warga Desa Bakubakulu yang sudah berlangsung ratusan tahun, rumah milik Azis dapat dipindahkan sejauh 500 meter dari tempatnya semula.

Pindah rumah bagi warga Bakubakulu biasanya dilakukan pada hari Jumat. Selepas pelaksanaan Salat Jumat, seluruh warga dusun, baik tua dan muda, bahkan anak-anak, ikut serta bergotong royong. Sebagai imbalannya, sang pemilik rumah menyuguhkan hidangan makanan dan minuman untuk warga yang sudah membantu. (Galuh Garmabrata)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya