Liputan6.com, Jakarta - Seperti halnya fisik membutuhkan makanan dan akal memerlukan asupan ilmu, ruh juga memiliki kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi oleh Allah. Penceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa ruh berasal dari Allah, sehingga hanya Allah yang mengetahui kebutuhannya dan menyiapkan “menu” yang sesuai.
"Seperti halnya fisik butuh makanan, akal butuh makanan. Ini karena roh itu sumbernya dari Allah, hanya Allah yang tahu, Allah yang siapkan menunya," ujar Ustadz Adi Hidayat, seperti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Al-Baqarah.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sementara akal memiliki kebebasan dalam memilih sumber pengetahuan karena sifatnya yang universal, ruh memiliki kebutuhan khusus yang hanya dapat dipenuhi melalui petunjuk Ilahi.
Advertisement
"Kalau akal sekarang bebas memilih karena universal, Allah tebarkan umum. Makanya jangankan yang muslim, yang non-muslim pun bisa belajar, bisa pintar juga," tambahnya.
Makanan untuk akal bersifat universal dan dapat diakses oleh siapa saja, terlepas dari keyakinan mereka. Namun, kebutuhan ruhani tidak dapat dipenuhi dengan cara yang sama.
"Jangankan yang beriman, yang tak beriman pun makan juga secara fisik. Tapi rohani nggak bisa dicari, Allah hidangkan langsung karena sumbernya langsung dari Allah," jelasnya.
Dalam ceramahnya, UAH merujuk pada firman Allah dalam Al-Qur'an:
Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 85:
وَيَسْئَلُونَكَ عَنِ الرُوْحِ، قُلِ الرُوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيِ وَمَا آُوْتِيُمْ مِنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيلاً
Wa yas'alûnaka 'anir-rûh, qulir-rûhu min amri rabbî wa mâ ûtîtum minal-'ilmi illâ qalîlâ.
"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, 'Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit.'"
Baca Juga
Simak Video Pilihan ini:
Pengetahuan Manusia tentang Ruh Sangat Terbatas
Ayat ini menegaskan bahwa pengetahuan manusia tentang ruh sangat terbatas dan merupakan domain Allah semata. Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa Allah telah menyediakan "menu" khusus untuk memenuhi kebutuhan ruhani manusia, yang terwujud dalam berbagai bentuk ibadah.
"Langsung Allah berikan, itulah menu yang terkumpul dalam ibadah sholat, baca Quran, itu semua kebutuhan roh," ungkapnya. Menurutnya, ibadah seperti sholat dan membaca Al-Qur'an merupakan sarana utama untuk memberi "makanan" bagi ruh.
Tanpa pemenuhan ini, seseorang akan merasakan kegelisahan dalam hidupnya. "Jadi kalau nggak sholat, gelisah," tegasnya. Ia mengingatkan bahwa meskipun seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan intelektualnya, tanpa pemenuhan kebutuhan ruhani melalui ibadah, keseimbangan hidup tidak akan tercapai.
"Fisik bisa kenyang, akal bisa puas, tapi kalau ruh lapar, hidup tetap nggak tenang," katanya.
Ustadz Adi Hidayat juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam menjalankan ibadah sebagai upaya kontinyu untuk memenuhi kebutuhan ruhani.
"Ibadah itu bukan sekadar rutinitas, tapi kebutuhan esensial bagi ruh kita," ujarnya.
Ia mengajak umat Islam untuk lebih mendalami dan memahami makna ibadah, sehingga pelaksanaannya tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga kebutuhan yang disadari.
"Ketika kita sadar bahwa ibadah adalah makanan ruh, kita akan menjalankannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan," tambahnya.
Advertisement
Pemenuhan Kebutuhan Rohani
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan ruhani tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keharmonisan sosial.
"Jika setiap individu terpenuhi kebutuhan ruhnya, masyarakat akan lebih damai dan harmonis," jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam era modern ini, banyak godaan yang dapat mengalihkan perhatian dari pemenuhan kebutuhan ruhani.
"Kita hidup di zaman dengan banyak distraksi, penting untuk tetap fokus pada kebutuhan ruh kita," katanya.
Ustadz Adi Hidayat mengajak umat untuk tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan fisik dan intelektual, tetapi juga memberi perhatian serius pada kebutuhan ruhani. "Keseimbangan hidup tercapai ketika semua aspek, termasuk ruhani, terpenuhi dengan baik," ujarnya.
Ia menutup ceramahnya dengan mengingatkan bahwa pemenuhan kebutuhan ruhani melalui ibadah adalah jalan menuju kebahagiaan sejati. "Kebahagiaan yang hakiki hanya bisa diraih ketika ruh kita terpenuhi dengan makanan yang Allah sediakan," pungkasnya.
Ceramah ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan ruhani melalui ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Ustadz Adi Hidayat berharap pesan ini dapat menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu menjaga keseimbangan antara kebutuhan fisik, intelektual, dan ruhani.
Dengan memahami dan memenuhi kebutuhan ruhani, diharapkan setiap individu dapat mencapai ketenangan batin dan kebahagiaan yang sejati dalam kehidupan.
Pesan ini relevan bagi semua kalangan, mengingat tantangan kehidupan modern yang seringkali membuat manusia lupa akan pentingnya pemenuhan kebutuhan ruhani.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat ini dan senantiasa menjaga keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan fisik, intelektual, dan ruhani kita.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
