Puasa bagi Pasien Diabetes: Syarat, Batasan, dan Anjurannya

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan Profesor Ari Fahrial Syam mengatakan beberapa fakta penting bagi pasien diabetes yang akan menjalankan puasa.

oleh Tim Health Diperbarui 16 Feb 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2025, 15:00 WIB
Gejala Diabetes
Ilustrasi Pasien Diabetes dan Puasa Credit: freepik.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bagi pasien diabetes atau kadar gula darah tinggi kadang muncul banyak pertanyaan jelang puasa Ramadan. Termasuk boleh tidaknya ikut menjalankan ibadah puasa Ramadan. Menurut Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Profesor Ari Fahrial Syam selama gula darah terkontrol pasien diabetes bisa melakukan puasa.

Ari pun menyarankan bagi pasien diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa yang sebentar lagi datang. 

“Buat orang-orang yang menderita diabetes melitus itu diperbolehkan berpuasa, tentu dengan syarat pada saat berpuasa gula darahnya dalam keadaan terkontrol,” kata Ari Fahrial Syam.

Ari mengatakan orang dengan diabetes dapat mengontrol kandungan gula dalam darah dengan membatasi asupan makan gula. Salah satunya menghindari makan-makanan manis yang berasal dari gula pasir.

Bila saat buka puasa ingin makan manis, bisa dari makanan yang mengandung gula kompleks seperti dari buah-buahan. 

“Begitu pula dengan takjil, mungkin pilihan terbaik dengan mengonsumsi kurma misalnya,” kata Ari mengutip Antara.

Dosis Insulin 

Ari mengungkapkan Hal lain yang perlu diperhatikan penderita diabetes jika ingin berpuasa adalah dosis insulin yang sedang dikonsumsi.

“Di satu sisi juga pada orang-orang tersebut untuk kencing manisnya tidak dengan menggunakan insulin lebih dari 30-40 unit per hari. Jadi memang tidak dianjurkan untuk mereka yang masih dengan dosis yang tinggi insulin untuk berpuasa,” ucap dia.

Pasien Diabetes yang Tidak Dianjurkan Puasa

Ari mengungkapkan puasa memang dapat membantu mengontrol penyakit seseorang. Di sisi lain puasa juga dapat memperburuk kondisi orang-orang yang saat itu sedang mempunyai masalah kesehatan. Misalnya pada pasien diabetes yagn sudah memiliki gangguan ginjal, itu tidak dianjurkan berpuasa.

Lalu, kelompok lain yang disebut tidak dianjurkan untuk berpuasa di antaranya pasien dalam perawatan rumah sakit dan dalam keadaan diinfus baik infus cairan maupun makanan atau pasien yang sedang mendapat transfusi darah.

“Pemberian infus makanan dan darah membatalkan puasa. Termasuk pasien PDP dan positif COVID-19 dalam perawatan,” ujar dia.

 

Sakit, Apa Perlu Puasa?

Seseorang yang sedang dalam infeksi akut misal radang tenggorokan berat, demam tinggi, diare akut, pneumonia, infeksi saluran kencing dan infeksi lain yang menyebabkan demam tinggi juga tidak dianjurkan puasa.

Seseorang dengan migrain atau vertigo di mana kondisi sakitnya akan bertambah buruk jika pasien tersebut tidak makan atau minum obat. Lalu, pasien jantung dengan gagal jantung hingga orang tua usia lanjut dengan menderita pikun (Alzhaimer), di mana sulit mengingat apakah sudah makan atau sudah minum.

“Jadi sebaiknya memang harus konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi ini,” kata Ari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya