Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menuding perombakan pejabat secara besar-besaran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbau politis. Pras menduga pencopotan pejabat DKI yang dilakukan Anies karena faktor like and dislike.
"Ini aneh ini buat saya dan tempat-tempat itu kok berbaunya politis sekali," ujar Prasetio di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Selasa (26/2/2019).
Prasetio menyatakan, perombakan jabatan di level kepala dinas memang menjadi hak diskresi gubernur. Namun, dia menilai pencopotan pejabat eselon III seperti camat dan eselon IV tidak bijak.
Advertisement
Politisi PDIP itu mengaku mengantongi rekam jejak para camat dan lurah yang dirombak Anies. Menurutnya, banyak pejabat yang dicopot justru lurah yang berprestasi.
"Kasihan, kan, orang kerja bagus kok. Dia, kan, birokrat, dia dari bawah sampai ke atas meniti karir. Dari lurah jadi sekretaris lurah, kan, enggak betul,” ujarnya
Pras meminta Anies tidak mencopot pejabat hanya karena suka atau tidak suka. Apalagi karena ada masalah Pilkada DKI 2017. “Jangan ada dendam politik lah, pilkada sudah selesai," ucapnya.
Ratusan Pejabat DKI Dirotasi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merotasi 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI. Jumlah tersebut terdiri dari 15 pimpinan tinggi pratama atau eselon II, 274 administrator atau eselon III dan 836 pengawas atau eselon IV.
Anies menyebut rotasi tersebut merupakan bagian dari penyegaran. Dia mengharapkan dengan adanya rotasi itu para pejabat lebih dapat mengembangkan potensi diri.
"Ini kesempatan untuk menambah pengalaman, kompetensinya. Sehingga tidak hanya bekerja di sektor-sektor, di tempat-tempat yang sama," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (25/2/2019).
Advertisement