Longsor Putus Jalan, Akses Trans Flores Ditempuh Jalan Kaki Selama 3 Jam

Mereka setidaknya harus berjalan sekira 2 hingga 3 jam. Banyak diantaranya terlihat berjalan sambil menenteng barang bawaan.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 10 Mar 2019, 12:04 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2019, 12:04 WIB

Fokus, NTT - Para pengguna Jalan Trans Flores, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, yang hendak pergi dari Labuan Bajo maupun arah sebaliknya, kini terpaksa berjalan kaki setelah longsor memutus akses jalan.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Minggu (10/3/2019), mereka setidaknya harus berjalan sekira 2 hingga 3 jam. Banyak diantaranya terlihat berjalan sambil menenteng barang bawaan.

Mengingat kontruksi tanah yang masih sangat labil, para pengguna jalan diimbau tetap waspada saat melintasi areal tanah longsor.

Sedikitnya ada 20 titik longsor sepanjang jalan Labuan Bajo menuju Ruteng Manggarai. Hingga Sabtu petang, baru belasan titik longsor yang berhasil dibersihkan aparat dari TNI, Polri, dan BPBD Manggarai Barat, serta relawan.

Upaya pembersihan material tanah longsor untuk mencapai titik pusat bencana yang menewaskan delapan orang di Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbliling, juga masih berlangsung.

Siang ini, diharapkan alat berat bisa masuk ke lokasi untuk membantu proses pencarian para korban yang diduga masih tertimbun.

Longsor yang terjadi pada Kamis lalu tersebut selain melumpuhkan ruas jalan Ruteng-Labuan Bajo, juga menimpa dua rumah. Mengakibatkan delapan orang tertimbun. Empat diantaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. (Rio Audhitama Sihombing) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya