Muslim New Zealand Ditembaki, Fahri Hamzah: Islamophobia Bahayakan Masa Depan Umat Manusia

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghentikan kebencian terhadap sesama,

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Mar 2019, 20:02 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2019, 20:02 WIB
Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah usai memenuhi panggilan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/3). Fahri menyatakan Sohibul Iman melakukan penyerangan di depan umum dengan menyebut dirinya pembohong dan pembangkang. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghentikan kebencian terhadap sesama, agar tidak ada lagi korban berjatuhan seperti yang dialami puluhan umat muslim New Zealand, yang dibantai secara keji pada Jumat (15/3) kemarin.

“Sejak kemarin, kita membersamai luka yang dalam, saudara-saudara kita Muslim New Zealand yang mengalami pembantaian secara kejam. Pembantaian itu betul-betul biadab, dan tidak berprikemanusiaan,” kata Fahri Hamzah dalam pesan singkatnya yang diterima wartawan, Sabtu (16/2/2019).

Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu juga mengingatkan bahwa ideologi Islamophobia berbahaya bagi masa depan umat manusia. Karenanya, dia mengajak seluruh elemen masayarat menghentikan kebencian kepada sesama agar tiada korban selanjutnya.

“Pelaku itu adalah Islamophobia. Karena itu, aparat setempat harus menindak tegas atas perbuatanya tersebut,” kata Fahri yang juga menyampaikan duka mendalam atas peristiwa pembantaian di dua masjid di New Zealand, dan berharap keluarga korban diberi ketabahan.

Untuk diketahui, korban tewas dalam penembakan brutal di dua masjid di Christchurch, New Zealand, sebanyak 49 orang. Kepolisian Selandia Baru menyebut penembakan brutal itu "direncanakan sangat matang". Pelaku melakukan penembakan sambil live streaming atau menyiarkan secara langsung melalui gawainya.

Empat orang yang terdiri dari tiga pria dan satu wanita, telah ditangkap otoritas setempat terkait pembantaian ini. Identitas keempatnya belum diungkap ke publik.

Dalam konferensi pers, Bush menyatakan baru satu orang yang dijerat dakwaan pembunuhan terkait penembakan brutal ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya