Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyambangi toko bangunan Semen Merah Putih. Toko bangunan ini terletak di Dese Beleke, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB.
Jokowi mengaku kedatangannya ke toko bangunan itu untuk mengecek langsung persediaan material bangunan. Jokowi tak ingin pembangunan rumah tahan gempa di Lombok Barat terkendala material bangunan.
Baca Juga
"Saya dadak, ngecek ini penjualan semen, penjualan baja ringan,” ungkap Jokowi di Dese Beleke, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB, Jumat (23/3/2019).
Advertisement
Selama berada di toko bangunan, Jokowi berdialog dengan Maryam, sang pemilik toko. Jokowi bertanya mengenai stok semen dan baja ringan.
Dari Maryam, Jokowi mendapat laporan bahwa tidak ada kendala dalam penyediaan material bangunan. Maryam merupakan salah satu supplier bahan bangunan khusus wilayah Lombok Barat.
"Tadi saya masuk, tanya, nggak ada masalah. Semen nggak ada masalah ya bu ya. Baja ringan nggak ada masalah,” jelas dia.
Jokowi menyebut, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 5,1 triliun untuk pembangunan rumah warga korban gempa di Lombok.
Jokowi berharap uang tersebut segera digunakan sehingga warga memiliki hunian yang layak. “Jangan sampai nanti uang-uang yang sudah keluar, nanti mau beli bahan nggak ada, barang nggak ada,” ucap dia.
Tiga Gempa Merusak Rumah
Rumah rusak akibat gempa di NTB tercatat kurang lebih 78.581 sejak Juli 2018 hingga Maret 2019. NTB diguncang gempa sebanyak tiga kali sejak tahun 2018.
Gempa pertama terjadi pada tanggal 29 Juli 2018 sekira pukul 05.47 WIB. Gempa tersebut terletak di darat pada koordinat 116,5 derajat BT dan 8,4 derajat LS, berjarak sekitar 47 km timur laut kota Mataram, dengan kedalaman 24 km dan kekuatan atau magnitudo mencapai 6,4.
Gempa ini tidak menimbulkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
Gempa kedua terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018 sekira pukul 18.46 Wib, dengan titik koordinat 116,48 derajat BT dan 8,39 derajat LS. Gempa kali ini lebih besar dengan magnitudo 7,0 dan kedalaman 15 km. Gempa ini menimbulkan tsunami kecil dengan ketinggian maksimum 0,13 m.
Sementara gempa ketiga terjadi pada Minggu 17 Maret 2019 akibat sesar aktif tektonik. Gempa ini berkekuatan 5,8 Magnitudo disusul 5,2 Magnitudo.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement