Liputan6.com, Jakarta Siklon tropis 99S kini menjadi perhatian utama di wilayah selatan Indonesia, khususnya di Samudra Hindia. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bibit siklon ini terdeteksi pada tanggal 20 Februari 2025. BMKG memprediksi potensi penguatan siklon ini akan meningkat dalam waktu dekat, sehingga masyarakat di daerah terdampak diimbau untuk tetap waspada.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Dalam laporan terbaru, disebutkan bahwa kecepatan angin maksimum yang dihasilkan oleh 99S berkisar antara 45-50 km/jam, dengan tekanan permukaan laut minimum sekitar 1003 hPa. Lokasi bibit siklon ini bervariasi, berada di antara selatan Jawa Timur dan utara Australia Barat, serta sekitar Laut Timor. Hal ini menunjukkan bahwa siklon ini memiliki potensi untuk mempengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Pada tanggal 22 Februari 2025, Joint Typhoon Warning Center (JTWC) menyatakan peluang berkembangnya 99S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan adalah sedang. Dengan potensi dampak yang signifikan, hujan lebat hingga sedang diprediksi akan melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta angin kencang yang dapat membahayakan masyarakat di sekitar daerah tersebut. Berikut Liputan6.com ulas, Senin (24/02/2025).
Potensi Dampak Siklon 99S
Siklon 99S berpotensi memberikan dampak yang cukup besar bagi wilayah NTT dan NTB. Hujan lebat hingga sedang diperkirakan akan terjadi, yang dapat menyebabkan banjir di beberapa daerah. Selain itu, angin kencang yang menyertai siklon ini juga dapat menimbulkan risiko bagi masyarakat, terutama di daerah pesisir yang rentan terhadap angin kencang.
Gelombang laut yang tinggi, berkisar antara 1,25-2,5 meter, juga menjadi perhatian serius. BMKG mengingatkan para pelaut untuk waspada terhadap kondisi ini, karena dapat menimbulkan bahaya saat berlayar. Oleh karena itu, masyarakat di daerah terdampak diimbau untuk tetap memantau perkembangan cuaca dan mengikuti informasi terkini dari BMKG.
Advertisement
Imbauan dari BMKG
BMKG meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat disebabkan oleh siklon 99S. Banjir, tanah longsor, dan puting beliung adalah beberapa ancaman yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem ini. Masyarakat di daerah rawan bencana diharapkan untuk mempersiapkan diri dan mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Informasi terkait perkembangan siklon ini bersifat dinamis dan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memperbarui informasi melalui BMKG dan lembaga meteorologi lainnya. Dengan demikian, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga dari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh siklon tropis 99S.
