Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin Apel Kesiapan Pasukan Pengamanan TPS dalam rangka Pemilu 2019.
Pantauan Liputan6.com, apel digelar sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (9/4/2019) di kawasan Bogor Nirwana Residence, Kota Bogor. Sekitar 4000 pasukan gabungan dari TNI Polri menjadi peserta upacara tersebut.
Usai apel, Panglima TNI dan Kapolri didampingi Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono serta Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto melakukan pemeriksaan pasukan dan kendaraan dinas.
Advertisement
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto menyebutkan sebanyak 24.230 personil dari Polda Jabar dibantu anggota TNI sebanyak 10.600 personil dilibatkan dan disebar di seluruh daerah di Jabar dalam rangka pengamanan di 116 ribu lebih TPS.
"Itu sementara. Tapi kalau ada tambahan Kodam Siliwangi akan mengerahkan pasukan seluruh pasukan cadangannya," ujar Budi usai gelar pasukan.
TNI-Polri memiliki cukup pengalaman menangani Pemilu tingkat nasional. Namun, menurutnya, Pemilu 2019 membutuhkan penanganan ekstra dibanding tahun sebelumnya.
Guna mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi menjelang hingga pascapencoblosanh, seluruh personil di wilayah Jabar sudah mulai melakukan patroli. Selain itu, Kapolres melakukan pemetaan di wilayah rawan konflik.
"Semua Kapolres tidak boleh under estimate. Bekerjasama dengan Dandim untuk melakukan maping, sambang, partoli. Antisipasinya itu," ujar Kapolda Jabar.
Tidak Punya Hak Pilih
Budi menjelaskan, Polri dan TNI sebagai instansi unik yakni tidak memiliki hak pilih haruslah menjadi motor dalam mendinginkan situasi panas selama Pemilu 2019. TNI-Polri menjaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) agar dapat menjalankan tugasnya dengan lancar.
Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono menambahkan, TNI siap membantu pengamanan Pemilu di Jabar.
"Berapa pun jumlah personil yang dibutuhkan, kami siap membantu," kata dia
Advertisement