Tinjau Pameran Kerajinan, Jokowi Borong Batik Corak Betawi dan Jambi

Jokowi mengatakan, kualitas produk kerajinan Indonesia semakin baik. Dari tahun ke tahun kualitas dan desain kerajinan Indonesia terus meningkat mengikuti keinginan pasar.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2019, 13:19 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 13:19 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Kabinet Evaluasi Penangan Bencana Alam
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat kabinet pariurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10). Rapat kabinet pariurna tersebut membahas evaluasi penangan bencana alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meninjau pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2019 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.

Di sela-sela peninjauan, Jokowi memborong sejumlah produk kerajinan, mulai dari batik Betawi sampai Jambi. "Tadi (belanja) batik Jambi ada, kain Betawi ada juga. Banyak," kata Jokowi di Rabu (24/4/2019).

Jokowi mengatakan, kualitas produk kerajinan Indonesia semakin baik. Dari tahun ke tahun kualitas dan desain kerajinan Indonesia terus meningkat mengikuti keinginan pasar.

"Ya, kita melihat desain semakin baik. Ada perubahan-perubahan desain terus," ujar dia.

"Banyak produk-produk dari bahan-bahan baru, misalnya tadi kapas ke sutra. Banyak hal yang baru yang memang bisa diangkat dari Inacraft ini," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Marketing Berbasis Online

20170111-Kuota-Haji-AY1
Presiden Jokowi usai memberikan keterangan pers mengenai kuota haji di Istana Merdeka, Rabu (11/1). Kuota Haji 2017 mendapatkan kenaikan sebesar 10.000, yang sebelumnya 211.000 kuota menjadi 221.000 kuota. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi berharap, pemasaran kerajinan Indonesia tidak hanya berbasis offline, tapi juga online. Dia yakin pemasaran kerajinan melalui online bisa menyasar konsumen tingkat nasional dan internasional. 

"Semuanya ini kan ekosistem offline-nya sudah siap. Diangkat saja ke ekosistem online. Nanti ada market place nasionalnya di link-an dengan global market place sudah sambung. Ini jelas produknya enggak perlu seleksi 21 tahun. Pasarnya juga ada, tinggal diangkat aja ke global market place," kata dia. 

 

Reporter: Titin Supriatin

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya