Liputan6.com, Jakarta - Darah tinggi atau hipertensi, selama ini dikenal sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut. Namun, faktanya, hipertensi juga bisa menyerang usia muda, bahkan dengan dampak yang cukup serius. Memahami penyebab darah tinggi di usia muda sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga
Advertisement
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dan memiliki faktor risiko yang beragam, mulai dari genetik hingga gaya hidup. Gejalanya seringkali tidak disadari, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan waspada terhadap tanda-tanda bahaya.
Penyebab darah tinggi pada usia muda sangat beragam. Beberapa faktor risiko bersifat genetik, sementara yang lain terkait erat dengan gaya hidup. Obesitas, pola makan tidak sehat, stres, dan konsumsi alkohol berlebihan merupakan beberapa faktor yang meningkatkan risiko hipertensi. Selain itu, beberapa kondisi medis tertentu dan penggunaan obat-obatan juga bisa menjadi pemicu.
Pencegahan darah tinggi di usia muda sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, dan mengelola stres, risiko hipertensi dapat ditekan.
Membatasi konsumsi garam, gula, dan lemak jenuh juga sangat penting. Serta, berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga merupakan langkah penting dalam mencegah darah tinggi. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk mendeteksi dini hipertensi.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (10/4/2025).
Penyebab Darah Tinggi di Usia Muda
Melansir dari Healthline dan Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab darah tinggi di usia muda:
-
Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan hipertensi meningkatkan risiko seseorang mengalaminya di usia muda. Seseorang dengan riwayat keluarga hipertensi memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi.
Hal ini menunjukkan adanya faktor genetik yang berperan dalam perkembangan penyakit ini. Untuk mencegahnya, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan konsultasikan dengan dokter jika ada riwayat keluarga hipertensi.
Pengobatan hipertensi akibat faktor genetik biasanya melibatkan perubahan gaya hidup dan obat-obatan antihipertensi jika diperlukan. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rencana pengobatan yang tepat dan terpantau secara berkala.
-
Obesitas: Berat badan berlebih atau obesitas meningkatkan beban kerja jantung, sehingga tekanan darah meningkat. BMI di atas 25 dan rasio pinggang-pinggul di atas 0.85 merupakan faktor risiko. Obesitas juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes dan penyakit jantung. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting untuk mencegah hipertensi.
Pengobatan obesitas meliputi perubahan pola makan dan olahraga teratur. Dokter mungkin akan merekomendasikan diet rendah kalori dan program olahraga yang terstruktur. Dalam beberapa kasus, obat-obatan juga mungkin diperlukan untuk membantu mengontrol berat badan.
-
Gaya Hidup Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi garam, lemak, dan gula, jarang berolahraga, merokok, dan mengonsumsi alkohol berlebihan merupakan faktor risiko utama. Makanan cepat saji dan makanan 'low fat' yang tinggi gula dan garam juga perlu dihindari. Gaya hidup tidak sehat ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Untuk mencegah hipertensi akibat gaya hidup tidak sehat, penting untuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan membatasi konsumsi alkohol. Konsultasi dengan ahli gizi dan pelatih kebugaran dapat membantu dalam merancang program yang tepat.
-
Stres dan Tekanan Psikologis: Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah. Stres dapat memicu pelepasan hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah. Mengatasi stres sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Pengobatan stres meliputi teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga teratur. Terapi perilaku kognitif (CBT) juga dapat membantu dalam mengelola stres. Dalam beberapa kasus, obat-obatan penenang mungkin diperlukan.
-
Kondisi Medis Tertentu: Penyakit ginjal bawaan, kelainan aorta, sleep apnea, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan masalah tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme) dapat menyebabkan hipertensi.
Kondisi medis ini dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan meningkatkan tekanan darah. Penting untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi medis ini untuk mencegah hipertensi.
Pengobatan kondisi medis yang mendasari hipertensi bergantung pada jenis penyakitnya. Konsultasi dengan dokter spesialis sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan mungkin melibatkan obat-obatan, terapi, atau prosedur medis lainnya.
Advertisement
Penyebab Darah Tinggi di Usia Muda Selanjutnya
Melansir dari Healthline dan Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab lainnya:
-
Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sebagai efek samping. Obat-obatan seperti pil KB, obat antidepresan, dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat meningkatkan tekanan darah. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan ini dan mengalami peningkatan tekanan darah.
Pengobatan hipertensi akibat obat-obatan meliputi penghentian atau penggantian obat tersebut. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko dari setiap pengobatan. Dalam beberapa kasus, obat-obatan antihipertensi mungkin diperlukan.
-
Penggunaan Obat-obatan Terlarang: Penggunaan narkoba seperti kokain dan amfetamin dapat meningkatkan tekanan darah. Narkoba dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah secara signifikan. Menghindari penggunaan narkoba sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Pengobatan hipertensi akibat narkoba meliputi penghentian penggunaan narkoba dan pengobatan untuk mengatasi efek sampingnya. Rehabilitasi dan konseling juga mungkin diperlukan untuk membantu mengatasi kecanduan.
-
Konsumsi Garam Berlebihan: Mengonsumsi lebih dari 10 gram garam per hari dapat meningkatkan tekanan darah. Garam dapat menyebabkan retensi cairan dan peningkatan volume darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Membatasi konsumsi garam sangat penting untuk mencegah hipertensi.
Pengobatan hipertensi akibat konsumsi garam berlebihan meliputi pembatasan asupan garam. Konsultasi dengan ahli gizi dapat membantu dalam merencanakan diet rendah garam. Obat-obatan antihipertensi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
-
Konsumsi Daging Merah Berlebihan: Konsumsi daging merah secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko hipertensi. Daging merah tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol dan tekanan darah. Membatasi konsumsi daging merah dan menggantinya dengan sumber protein lain yang lebih sehat sangat penting untuk mencegah hipertensi.
Pengobatan hipertensi akibat konsumsi daging merah berlebihan meliputi perubahan pola makan. Konsultasi dengan ahli gizi dapat membantu dalam merencanakan diet yang seimbang dan rendah lemak jenuh. Olahraga teratur juga sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Masih melansir dari Healthline dan Mayo Clinic, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter jika:
- Memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi. Riwayat keluarga hipertensi meningkatkan risiko seseorang mengalaminya. Konsultasi dengan dokter penting untuk evaluasi risiko dan pencegahan.
- Memiliki faktor risiko hipertensi seperti obesitas, merokok, atau konsumsi alkohol berlebihan. Faktor-faktor ini meningkatkan risiko hipertensi secara signifikan. Perubahan gaya hidup dan konsultasi dokter sangat penting.
- Mengalami gejala seperti sakit kepala hebat, pusing, sesak napas, atau mimisan. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda hipertensi yang serius. Segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Tekanan darah Anda secara konsisten tinggi meskipun telah melakukan perubahan gaya hidup. Jika tekanan darah tetap tinggi meskipun telah menerapkan gaya hidup sehat, konsultasi dokter sangat diperlukan untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Anda merasa khawatir tentang tekanan darah Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang tekanan darah Anda. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius.
Advertisement
Bahaya Punya Darah Tinggi di Usia Muda
Melansir dari Healthline dan Mayo Clinic, berikut beberapa bahaya hipertensi di usia muda:
-
Penyakit Jantung Koroner: Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, termasuk serangan jantung.
-
Stroke: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke, yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
-
Gagal Ginjal: Hipertensi dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
-
Kerusakan Mata: Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah di mata, yang dapat menyebabkan kebutaan.
-
Aterosklerosis: Hipertensi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan penyumbatan.
-
Demensia: Hipertensi meningkatkan risiko demensia, termasuk penyakit Alzheimer.
-
Kegagalan Jantung: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan akhirnya gagal.
