Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, netralitas TNI di Pemilu 2019 sampai saat ini masih terjaga. Pihaknya pun selalu berupaya menjaga netralitas tersebut.
"Sampai saat ini netralitas seluruh prajurit masih tetap terjaga. Terus kita jaga netralitas tersebut," jelasnya saat menghadiri rapat kerja dengan Komite I DPD RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan berbagai persiapan pihaknya dalam rangka mengamankan proses pesta demokrasi 2019. Hingga saat ini, pihaknya masih tetap berupaya menjaga stabilitas keamanan.
Advertisement
"Setelah pemilu, kami prediksi perkembangan situasi yang mungkin terjadi. Dapat muncul keberatan hasil penetapan KPU dan terlihat dari indikasi ketidakpuasan atas proses yang sedang berjalan. Beberapa pihak menyatakan kecurangan dan dapat terjadi aksi unjuk rasa dan penyerangan kantor penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu yang sudah kami prediksi," paparnya.
Pihaknya pun mendeteksi adanya peningkatan penyebaran berita hoaks di media sosial. Hal ini dapat dimanfaatkan pihak tertentu untuk mengacaukan situasi
"Ada aktor yang memanfaatkan situasi yang sedang berkembang," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
177 Ribu Personel
Panglima TNI mengingatkan, jika peserta Pemilu tidak saling mengendalikan dirinya maka dikhawatirkan akan muncul eskalasi dan stabilitas keamanan bisa tegang. Pihaknya pun mengambil berbagai langkah antisipasi di berbagai daerah dengan mengumpulkan data kerawanan dan potensi konflik pengerahan massa.
"Kami telah perintahkan satuan kewilayahan membangun kedewasaan berpolitik masyarakat," ujarnya.
Dalam Pemilu 2019, TNI menyiapkan 177 ribu lebih personel siaga di seluruh wilayah Indonesia. Sementara itu ada 4 ribu personel yang menjadi cadangan terpusat. Selain personel, berbagai alutsista juga dikerahkan seperti helikopter, pesawat Hercules, kendaraan taktis, alat penjinak bahan peledak, dan lainnya.
Â
Reporter: Hari Ariyanti
Â
Advertisement