TNI Turunkan Intensitas Pengamanan Jakarta Jadi Siaga 4

Kerusuhan massa yang memprotes hasil rekapitulasi Pemilu 2019 terjadi di Jakarta pada 21-22 Mei.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2019, 14:07 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2019, 14:07 WIB
Kawat Berduri di Depan KPU
Kendaraan taktis Barracuda di area gedung KPU, Jakarta, Jumat (1/3). Sebanyak 4.039 personel gabungan dari TNI, polisi dan Pemprov DKI disiagakan dalam mengamankan aksi massa Forum Umat Islam (FUI) dan Gerakan Jaga Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kerusuhan massa yang memprotes hasil rekapitulasi Pemilu 2019 terjadi di Jakarta pada 21-22 Mei. Setelah lima hari berlalu, TNI menurunkan intensitas pengamanan ibu kota menjadi  siaga 4.

"Ya kita dari siaga 1 kini telah siaga 4 ya," kata Wakapendam Jaya Letkol Kav Antonius Toto saat dihubungi merdeka.com, Minggu (26/5/2019).

Meski begitu, Toto mengaku pihaknya tetap bersiaga apabila dibutuhkan. Mengingat, tahapan pemilu belum selesai hingga penetapan.

"Ya kita dari TNI selalu siapa kapan dibutuhkan," ujarnya.

Sementara itu Dandim 0501/ JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan berpikiran jernih agar tidak mudah terprovokasi oknum yang bertujuan melakukan tindakan anarkis. Khususnya di wilayah Jakarta Pusat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Selalu Berkoordinasi

"Mari kita jaga Jakarta kita tetap aman, nyaman dan tentram sebab warga Jakarta adalah warga yang tertib hukum dan mencintai kedaulatan negeri," kata Wahyu.

Katanya, TNI-Polri selalu berkoordinasi dilapangan agar situasi ibu kota dapat terkendali.

"Kami selalu beriringan membagi tugas dengan baik sehingga apa yang menjadi petunjul dan arahan pimpinan tertinggi TNI-Polri dapat terlaksanakan dengan baik," ujar Wahyu.

 

Reporter: Ronald

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya