Mahfud MD: Rekonsiliasi Politik Harus Segera Dilakukan

Mahfud meminta semua pihak untuk mengapresiasi langkah Prabowo-Sandiaga yang mengambil jalur Mahkamah Konstitusi (MK).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Mei 2019, 19:08 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 19:08 WIB
Mahfud MD dan Gerakan Suluh Kebangsaan Sambangi Kediaman Megawati
Mahfud MD (tengah) bersama para tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan memberi keterangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Jumat (17/5/2019). Pertemuan berlangsung tertutup. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Tokoh Gerakan Suluh Bangsa hari ini bertandang bertemu Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu keinginan para tokoh Gerakan Suluh Bangsa, yakni adanya rekonsiliasi politik yang terjadi hari ini.

"Kita mendorong adanya rekonsiliasi politik. Karena politik itu tidak bisa zero sumgame. Yang menang mengambil semuanya, yang kalah dihabisi seluruhnya," ucap Ketua Gerakan Suluh Bangsa Mahfud Md di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Menurut dia, untuk alam dan budaya Indonesia rekonsiliasi politik itu menjadi penting untuk terus didorong. "Yang sekarang mulai dilakukan dan mulai tampak perkembangan yang positif," jelas Mahfud.

Dia pun meminta semua pihak untuk mengapresiasi langkah Prabowo-Sandiaga yang mengambil jalur Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita apresiasi dan peluang untuk menang atau kalah tetap ada di MK. Oleh sebab itu mari kita dorong MK untuk melakukan tugasnya secara profesional, tidak boleh diintervensi oleh siapa pun. Dan tidak boleh diteror oleh siapa pun," kata Mahfud Md.

 

Tegakkan Hukum

Mahfud MD dan Gerakan Suluh Kebangsaan Sambangi Kediaman Megawati
Mantan Ketua MK, Mahfud MD bersama para tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan bersiap memberi keterangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Jumat (17/5/2019). Pertemuan berlangsung tertutup. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain itu, masih kata dia, pihaknya juga meminta aparat penegak hukum, dalam hal menyikapi aksi yang rusuh pada 21-22 Mei kemarin, tetap menindak tegas para perusuh dan mengayomi dengan baik para pengunjuk rasa yang punya aspirasi politik.

"Karena itu bisa dibedakan antara perusuh dan pengunjuk rasa, ada yang damai seperti pengunjuk rasa seperti salat tarawih, seperti apa itu damai. Tapi setelah itu datang perusuh itu supaya ditindak tegas. Supaya tidak meninggalkan kerusakan yang lebih besar," jelas Mahfud.

Dia pun mendukung semua pengguna sosial media untuk menahan diri, mengendalikan diri, tidak sembarang menyebar hoaks, bahkan mendukung juga tindakan-tindakan pembatasan pemerintah jika itu diperlukan dalam rangka menghindari menolak kerusakan itu.

"Kita mendukung juga pemerintah dan seluruh jajarannya ini untuk mengungkap dalang kerusuhan. Karena pasti ada dalangnya, tidak mungkin itu terjadi secara spontan. Gerakannya terlihat sekali sangat terencana dengan sebagai peralatan sistem komandonya," ungkap Mahfud.

Kemudian pihaknya juga mendukung agar segera diungkap bahkan segera ditangkap pembawa atau penyuplai senjata-senjata ilegal yang ditengarai telah memakan korban. "Kita mendukung agar polri mengungkap itu, dan segera menjelaskan kepada publik siapa ini pelakunya," lanjut dia.

Yang terakhir, pihaknya mendukung Polri dan TNI terus menegakkan keamanan dan ketertiban untuk melindungi masyarakat.

"Dalilnya itu alus Populis Supreme Lex, keselamatan rakyat bangsa dan negara itu merupakan hukum yang tertinggi, yang harus didahulukan di dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya