Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (AU) TNI AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan satu unit pesawat untuk menjemput jenazah mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono di Singapura. Namun, penjemputan tersebut masih menunggu perintah selanjutnya.
"Komandan Lanud Halim sudah menyiapkan satu pesawat dan mungkin juga pesawat cadangan untuk diberangkatkan ke Singapura. Namun, itu semua menunggu perintah dari pimpinan, yang jelas kru dan pesawat siap berangkat," ujar Fajar saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (1/6/2019).
"Kalau memang ada perintah, maksimal dalam waktu satu jam sudah siap berangkat," imbuh dia.
Advertisement
Sedangkan jenis pesawat yang akan diberangkatkan ke Singapura, Fajar menegaskan tergantung permintaan keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"(Pesawat apa?) Tergantung dari permintaan keluarga. Yang jelas di sini ada pesawat VIP, ada Hercules dan juga Boeing," jelas dia.
Kendati demikian, ia mengaku belum tahu kapan pihaknya akan diperintahkan untuk menjemput jenazah almarhumah.
"Kami belum tahu jam berapa berangkat atau kapan dijemput, belum ada. Kami bersiap dan menunggu perintah dari pimpinan," pungkas Fajar.
Meninggal di Singapura
Sebelumnya, istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono wafat saat menjalani perawatan medis di National University Hospital, Singapura.
Ani Yudhoyono dikabarkan meninggal dunia pada pukul 11.50 waktu Singapura.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah meninggal dunia Ibu Ani pada pukul 11.50 waktu Singapura. Semoga almarhumah husnul khotimah," ujar salah satu orang dekat Agus Harimurti Yudhoyono melalui pesan singkat, Sabtu (1/6/2019).
Ani Yudhoyono mengalami sakit kanker darah kurang lebih selama empat bulan. Ani sempat menjalani perawatan intensif di Singapura sejak 2 Februari 2019.
Pada Jumat 31 Mei 2019, kondisi Ani Yudhoyono dikabarkan kembali memburuk. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
"Iya pagi tadi jam 08.00 drop lagi dan jam 09.00 tidak sadarkan diri," kata Ferdinand, Jumat 31 Mei 2019.
Â
Reporter: Ronald
Advertisement