Wiranto: Korban Meninggal Kerusuhan 22 Mei Bukan di Arena Demo Damai

Wiranto menjelaskan, demo di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 21-22 Mei awalnya berjalan dengan damai.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Jun 2019, 13:47 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 13:47 WIB
Wiranto Beri Penjelasan Soal Keamanan Pasca Pemilu 2019
Menkopolhukam Wiranto memberi keterangan kepada awak media usai rapat koordinasi tentang keamanan pasca-pemilu 2019 di Jakarta, Rabu (24/4). Dalam rapat tersebut Wiranto menjelaskan sejumlah isu seperti hoaks dan tuduhan yang berakibat pada delegitimasi KPU. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan, korban yang meninggal saat kerusuhan 22 Mei tidak berada di arena demo damai. Wiranto mengatakan, korban yang tewas berada jauh dari lokasi demo.

"Soal kerusuhan sudah pasti bahwa korban itu jatuh ya, atau korban meninggal jatuh bukan di arena demo damai. Yang penting itu. Bahwa korban meninggal bukan karena akibat benturan pada saat demo yang damai," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Wiranto menjelaskan, demo di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 21-22 Mei 2019 awalnya berjalan dengan damai. Hal ini, dapat dilihat saat para pendemo dan aparat keamanan berbuka puasa dan salat bersama.

"Tapi masalah timbul tatkala demo itu menjadi kaum perusuh yang menyerang petugas. Itupun tidak ada korban jiwa," ucapnya.

Dia mengatakan, korban jiwa mulai berjatuhan saat perusuh menyerang asrama kepolisian di Petamburan, Jakarta Barat dan membakar pos polisi. Wiranto menuturkan serangan itu memicu terjadi bentrokan lantaran aparat keamanan merasa terancam dan harus menyelamatkan keluarganya yang berada di asrama.

"Tapi kalaupun aparat keamanan menggunakan senjata, karena bertahan gimana asramanya, ada anak-anak, ada istri diserang. Kan yang nyerang bukan demonstrasi, yang nyerang itu perusuh. Ingat ini, ini dulu kita dudukan masalah supaya tidak simpang siur," jelas dia.

Menurut dia, pihak kepolisiaan kini tengah mendalami kematian para korban akibat kerusuhan 22 Mei tersebut.

"Sekarang korban ini yang sedang kita dalami siapa yang menembak ya, tembakan darimana, sangat boleh jadi tembakan itu muncul dari yang tidak bertuan karena malam hari menyerang seperti itu," tutur Wiranto.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Incar Aparat

Kepolisian membeberkan beringasnya massa perusuh yang menyerang aparat dan merusak fasilitas umum.

"Bukan hanya memprovokasi aparat, bahkan melukai dan mungkin menghilangkan nyawa petugas," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa 11 Juni 2019.

Iqbal juga memutar ulang video kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019 di sejumlah titik. Di antaranya di depan Bawaslu, Petamburan, Tanah Abang, dan Slipi.

Menurut Iqbal, dalam kerusuhan tersebut para perusuh sudah menyiapkan senjata tajam dan mematikan, seperti parang, mercon roket, bom molotov, dan kelewang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya