Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (15/4/2025) pagi usai menyelesaikan rangkaian kunjungan kenegaraan ke 5 negara mitra strategis, yakni Turkiye, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Mesir.
Kepulangan Presiden disambut langsung oleh Wakil Presiden, Kapolri, Panglima TNI dan para menteri di kabinet, salah satunya Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan. Menurut Budi, terdapat sejumlah komitmen kerja sama dari negara-negara tersebut.
Baca Juga
"Kunjungan luar negeri Presiden Prabowo kali ini merupakan upaya untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kemitraan strategis, serta membuka peluang kerja sama lintas kawasan yang lebih luas dan berkelanjutan," kata Budi melalui keterangan pers diterima, Selasa (15/4/2025).
Advertisement
Budi menambahkan, rangkaian kunjungan Presiden kali ini turut menandai penguatan hubungan Indonesia dengan kawasan Timur Tengah dan Turki, baik dalam hubungan bilateral hingga forum internasional.
"Kunjungan ini juga membawa hasil perluasan kerja sama ekonomi, investasi, pertahanan, serta dukungan terhadap komunitas diaspora Indonesia di luar negeri," ungkap eks kepala BIN ini.
Budi pun mengapresiasi sambutan luar biasa dari Presiden Erdogan hingga Raja Abdullah di Yordania saat kedatangan Prabowo di negaranya masing-masing.
Disambut Langsung oleh Presiden Turkiye
Diketahui, dalam kunjungan di Turkiye, Presiden Prabowo disambut langsung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan menyampaikan pidato resmi di parlemen Turki.
"Kunjungan dilanjutkan ke Mesir, Qatar, dan Yordania, dengan pertemuan bersama pemimpin-pemimpin negara untuk membahas kemitraan strategis. Pemerintah juga berhasil mengamankan sejumlah komitmen investasi, termasuk rencana investasi dari Uni Emirat Arab, dan investasi senilai USD 2 Miliar dari Qatar untuk BPI Danantara," beber Budi.
Budi memastikan, peningkatan kemitraan strategis juga dilakukan di berbagai bidang lain, termasuk memperhatikan pelindungan diaspora.
“Kemudian untuk kerja sama kita dengan Mesir, pemerintah juga memperhatikan semangat belajar mahasiswa kita disana yang jumlahnya sangat banyak,” Budi menandasi.
Advertisement
